Menyusuri Taman Klasik Tempat Liburan Keluarga Sultan dan Raja di Jawa hingga Lombok

Berkunjung ke taman-taman sang raja, seolah membawa kita menyusuri peradaban masa lalu. Berikut ini 6 tempat klasik di Pulau Jawa, Bali, dan Lombok

Editor: iwanoganapriansyah
Dok. Geschiedenis van Nederlands Indie
Pulo Kenanga dalam kompleks Tamansari, Keraton Yogyakarta, sebelum gempa bumi besar pada 1867. 

Pada abad ke-19 dibangun pula Balekambang Ambarukmo. Sehamparan taman lengkap dengan pendapa, kolam, dan rumah peristirahatan. Berlokasi di antara Jalan raya Yogyakarta-Surakarta.

Sriwedari Solo

Dibangun pada awal abad ke-20 oleh Pakubuwana X dari Kasunanan Surakarta.

Taman ini disjuluki warga sebagai “Kebon Raja” yang bermakna taman sang raja. Dahulu, menurut Lombard, taman ini penuh dengan pesona bebungaan nan mewangi dan sejumlah satwa peliharaan sang raja.

Mereka yang datang biasanya bertujuan untuk meditasi, namun kini pengunjung datang untuk menyaksikan suasana pasar malam.

Denyut kesenian Sriwedari telah melambungkan kesenian wayang orang, hingga saat ini.

Taman Ujung Karangasem

Terletak di kawasan pesisir Kerajaan Karangasem, Bali. Inilah taman plesiran pertama di Bali. Kini, dikenal juga sebagai Taman Sukasada.

Taman Ujung Sukasada
Taman Ujung Sukasada (TropenMuseum)

Meskipun terpisah lautan, taman ini juga dipengaruhi oleh taman-taman di Jawa. Taman pertama di Bali ini dibangun pada awal abad ke-20.

Berhias kolam persegi dengan semacam pulau di tengahnya, dan dua bangunan beratap genting. Pulau tersebut dihubungkan dengan jembatan panjang dengan hiasan berukir semacam gapura.

Meletusnya Gunung Agung pada 1963 pernah membuat porak poranda kawasan Karangasem, termasuk Taman Ujung. Kini, petilasan itu bersolek kembali.

Narmada Mataram

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved