Yogyakarta

Hujan Lebat, Tidak ada Laporan Penambahan Debit Air Sungai yang Berhulu di Merapi

Biwara juga mengimbau bagi masyarakat yang rumahnya berdekatan dengan aliran sungai agar selalu waspada ketika ada hujan lebat di wilayah utara DIY.

Penulis: Siti Umaiyah | Editor: Ari Nugroho
Tribun Jogja/ Tantowi Alwi
Ilustrasi: Seorang penambang pasir di Kali Gendol Sleman 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Hujan lebat disertai angin melanda beberapa wilayah di DIY.

Terkait hal tersebut BPBD DIY mengimbau seluruh masyarakat untuk selalu waspada berkenan dengan hujan lebat tersebut, termasuk juga para penambang pasir di Merapi.

Biwara Yuswantana, Kepala Pelaksana BPBD DIY mengatakan jika sebisa mungkin penambang menunda psrkerjaannya terlebih dahulu ketika hujan lebat terjadi.

"Penambang di Merapi ketika hujan deras, pertama jangan mengabaikan safety. Kedua memantau tentang informasi cuaca dan Merapi, kalau ada kemungkinan hujan lebat ya sebaiknya menunda dulu untuk menambang, dan mengamankan diri," ungkapnya, Rabu (13/3/2019).

Baca: BPBD DIY Himbau Penambang di Lereng Gunung Merapi Tetap Waspada

Selain itu, Biwara juga menerangkan jika saat ini lahan tambang relatif semakin terbatas.

Oleh karenanya banyak wilayah-wilayah sulit yang dimungkinkan bisa berpotensi terjadi longsor.

"Saat ini lahannya juga relatif semakin terbatas, ada wilayah-wilayah yang sulit. Ini yang bisa menunggu potensi longsor, itu yang kemudian perlu diperhatikan. Kalau bisa penambang pantai terus Informasi mengenai cuaca dan Merapi," ungkapnya.

Biwara menjelaskan, hujan lebat disertai angin yang terjadi pada Rabu (13/3/2019) siang lebih banyak menyebabkan pohon tumbang.

Mengenai penambangan debit air di sungai yang berhulu di Merapi, sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan

Dia menjelaskan jika memang terjadi penambahan debit air sungai, ada petugas yang langsung menginformasikan mengenai hal tersebut.

Namun, sampai sampai Rabu sore, pihaknya belum menerima laporan penambahan debit air sungai.

"Yang banyak pohon tumbang, di daerah Nganglik dan Pakem. Penambahan aliran sungai, tidak ada laporan. Memang beberapa spot ada genangan, tapi kalau untuk sungai tidak ada laporan," ungkapnya.

Baca: Yatin Pejuang Lingkungan asal Magelang, Melawan Penambang Hidupkan Ratusan Mata Air Lereng Merapi

Biwara juga mengimbau bagi masyarakat yang rumahnya berdekatan dengan aliran sungai agar selalu waspada ketika ada hujan lebat di wilayah utara DIY.

Sementara itu, mengenai kondisi Gunung Merapi, sampai saat ini masih berstatus waspada level II.

Hanik Humaida, Kepala BPPTKG dalam keterangan tertulisnya mengatakan jika secara visual pada Selasa (12/3/2019) pukul 18.00 WIB sampai dengan Rabu (13/3/2019) pukul 06.00 WIB Gunung Merapi terpantau mengeluarkan 1 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 500 m yang mengarah ke hulu Kali Gendol.

"Secara visual terpantau 1 kali guguran lava ke arah hulu Kali Gendol, jarak luncur maksimal 500 m," terangnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved