Kota Yogyakarta
Lahan Sempit Bukan Hambatan Menanam Sayur
Ke depan, Sugeng berharap agar keberadaan kampung sayur dapat terintegrasi dengan kampung budaya dan kampung wisata.
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sejumlah 20 peserta Lomba Sayur Indoor Dinas Pertanian dan Pangan menampilkan jajaran sayur unggulan dari kelompok merema di Graha Pandawa Balaikota Yogyakarta, Selasa (12/3/2019).
Salah satu peserta yang berasal dari Kelompok Tani Kemuning Pringgokusuman menunjukkan salah satu produk unggulan mereka berupa tanaman Cabe Pepper.
Ketua Kelompok Tani Kemuning Wagirah menjelaskan bahwa Cabe Pepper yang ditampilkan tersebut berusia 3 bulan.
Ukuran cabai yang lebih besar tiga kali lipat dari cabai rawit tersebut sejalan dengan rasanya yang juga jauh lebih pedas.
Baca: Disperindag Sleman Kembangkan Industri Cabai Kering di Seyegan
"Ini bibitnya bawa dari Cilacap. Perawatannya cukup mudah. Disiram dua hari sekali dan penempatannya tidak bisa di bawah sinar matahari langsung. Bisa ditaruh di teras rumah atau yang ada peneduhnya," ujarnya kepada Tribun Jogja.
Selain Cabe Pepper, kelompoknya juga menanam seledri, pegagan, katu, terong ungu, dan sebagainya.
Ia mengatakan bahwa tak mudah mempertahankan kelompok yang sudah ada sejak 2004 lalu tersebut.
"Kendalanya karena anggota kami juga ada kesibukan lain. Tapi kami jaga, setidaknya dalam sehari ada dua orang yang bergiliran untuk bertugas di kebun," jelasnya.
Selain memenuhi kebutuhan sehari-hari, keberadaan kebun sayur milik kelompok tersebut juga digemari warga sekitar.
Ketika panen, komoditas kebun habis diborong para ibu rumah tangga.
Sekalipun belum panen, dalam sehari ada satu dua orang yang datang untuk membeli sayur misalkan sawi hijau.
"Mereka bilang sayur di sini lebih enak. Kami tanam semuanya dengan sistem organik. Pupuknya kami pakai pupuk kompos. Ibu-ibu yang lain juga tahu bagaimana kami merawatnya sehingga lebih suka belanja sayur di sini," terangnya.
Baca: Berdayakan Pedagang Sayur Tradisional, Mahasiswa UGM Kembangkan Aplikasi OkeSayur
Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Sugeng Darmanto menjelaskan bahwa tujuan dari diselenggarakan acara tersebut adalah diversifikasi pangan yang bisa dilakukan dimana saja.
"Meski di lahan sempit, mereka bisa. Ini produk dari tanah yang sempit. Gantung juga bisa. Ini contoh untuk metode tanam yang ditempel ke tembok dan gantung dan juga diperlihatkan," ucapnya.
