Kota Yogya
Protes Pemberlakuan Insentif Baru, Pengemudi Ojek Online Demo Kantor Gojek Perwakilan Yogyakarta
Protes Pemberlakuan Insentif Baru, Pengemudi Ojek Online Demo Kantor Gojek Perwakilan Yogyakarta
Laporan Reporter Tribun Jogja Yosef Leon Pinsker
TRIBUNJOGJA.COM - Ratusan pengemudi transportasi ojek online menggelar aksi tuntutan atas pemberlakuan skema tarif intensif baru yang ditetapkan oleh manajemen Go-Jek Indonesia.
Aksi masa yang terdiri dari sejumlah komunitas ojek online di Yogyakarta tersebut berlangsung di Kantor Perwakilan Go-Jek Indonesia Yogyakarta, Jalan Imogiri Timur, Giwangan, Yogyakarta, Jumat (8/3/2019) siang.
Baca: Video Aksi Jose Mourinho Main Bola Melawan Putranya, Mou Ngaku Anaknya Bermain Lebih Baik
Baca: Cerita Istri Perwira Polisi Pede Jadi Drivel Taksi Online
Aksi yang dimulai sekitar pukul 13.45 tersebut, diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Masing-masing perwakilan kemudian secara bergiliran menyatakan pendapatnya.
Salah seorang perwakilan dari peserta aksi dalam orasinya mengatakan, pihaknya kecewa dengan skema baru penetapan insentif yang diterapkan oleh manajemen Go-Jek.
"Pendapatan kami menjadi turun drastis," ungkapnya.
Tarif Baru
Ratusan pengemudi ojek online yang tergabung dalam Paguyuban Gojek Djogja (Pagodja) melakukan aksi demonstrasi di kantor perwakilan Gojek Indonesia di Yogyakarta, Jumat (8/3/2019).
Aksi mereka menuntut atas perubahan kebijakan yang dilakukan oleh PT Gojek Indonesia terkait penghilangan subsidi.
Atas penerapan penghilangan subsidi tersebut, pihak driver merasa tarif menjadi terlalu murah.
Baca: Protes Pemberlakuan Insentif Baru, Pengemudi Ojek Online Demo Kantor Gojek Perwakilan Yogyakarta
Hal ini tentu berpengaruh kepada pendapatan mereka.
Kebijakan tersebut merupakan bentuk pengurangan subsidi dari penyedia layanan, sehingga menjadi terlalu murah bagi para pengemudi.
Wibi Asmara, Sekjen sekaligus Juru bicara aksi Pagodja mengatakan para driver menuntut manajemen untuk mengembalikan sistem yang digunakan para driver ke sistem semula.

"Kami menuntut agar sistem dikembalikan seperti dulu lagi," katanya usai aksi.
Baca: GET Mengaspal di Bangkok Seiring Percepatan Ekspansi International GOJEK
Pihaknya menilai penerapan tarif dengan penghilangan subsidi menjadikan tarif yang terlalu murah bagi driver.
Pihaknya mencontohkan tarif sebelumnya untuk perjalanan dengan jarak tempuh kurang dari 2,5 kilometer (Km) penumpang akan dikenakan tarif senilai Rp8 ribu.
Namun dengan kebijakan baru, jarak dibawah 2,5 Km tadi hanya dibayar Rp4 ribu saja.
Selain soal tarif, beberapa tuntutan lain juga diutarakan dalam aksi tersebut.
Baca: HP Terlindas Truk, Penumpang Ini Lakukan Penggalangan Dana Buat Si Driver Gojek
Diantaranya penghapusan sistem akun prioritas serta soal kesejahteraan driver yang mereka anggap tidak sesuai dengan janji CEO Gojek, Nadiem Makarim.
Para driver yang tergabung dari 10 paguyuban driver gojek ini juga melakukan off bid untuk tidak melayani pengguna sejak Jumat pagi.
"Kami ingin kebijakan penghilangan subsidi dicabut oleh PT Gojek dan menentukan kebijakan baru yang lebih manusiawi. Jika tuntutan kami tidak digubris maka kami (Pagodja) akan menentukan langkah strategis tanpa proses dialog," ujarnya.(TRIBUNJOGJA.COM)