Aktivitas Merapi

Warga Tetap Merumput di Lereng Gunung Merapi dengan Tenang

Peternak sapi di kaki Gunung Merapi masih tenang dalam menghadapi kondisi Gunung Merapi yang saat ini masih di level 2.

Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Santo Ari
Peternak sapi di kaki Gunung Merapi masih tenang dalam menghadapi kondisi Gunung Merapi yang saat ini masih di level 2. 

TRIBUNJOGJA.COM - Peternak sapi di kaki Gunung Merapi masih tenang dalam menghadapi kondisi Gunung Merapi yang saat ini masih di level 2.

Tak ada yang berbeda dalam aktivitas peternak sapi di kandang komunal Ngudimakmur 2 yang berada tak jauh dari hunian tetap (Huntap) Pagerjurang, Kepuharjo, Sleman.

Setiap hari mereka tetap mencari rumput untuk pakan dan memerah sapi dengan tenang.

Basirun (57) warga Kaliadem yang merupakan ketua kandang komunal Ngudimakmur 2 mengatakan dengan jarak 12km dari puncak Gunung Merapi, ia menilai bahwa kandang mereka masih aman dari bencana.

Baca: On Trend: 6 Gaya Mix and Match Koleksi Terbaru Gaudi Clothing

Meski kandang mereka jauh dari Gunung Merapi, namun warga justru mencari pakan di lahan yang berjarak sekitar 6-7 km dari puncak.

Basirun mengatakan bahwa aktivitas Merapi saat ini tak membuat para peternak itu takut saat mencari pakan di lereng Gunung Merapi.

"Kami masih beraktivitas seperti biasa dan tenang. Karena setiap ada bencana langsung dapat informasi dari BPPTKG," ujarnya pada Tribunjogja.com.

Sebagai bentuk kesiapan, warga juga sering mendapatkan simulasi, termasuk simulasi evakuasi ternak.

Dari perhitungannya, kandang komunal Ngudimakmur 2 yang berdiri sejak 2013 lalu memiliki sapi tak kurang dari 80 ekor.

Sapi itu setidaknya milik dari 24 KK yang ada di sana.

Justru ia menyayangkan masih banyaknya informasi yang keliru tetang kondisi Gunung Merapi.

Biasanya informasi itu tersebar lewat grup Whatsapp.

"Masih ada warga yang trauma dan banyak informasi yang diterima justru melebih-lebihkan dan sempat membuat panik takut. Jadi harus percaya BPPTKG," tuturnya.

Selain bersumber dari BPPTKG, warga juga sering mendapat arahan dari lurah dan dukuh.

Baca: BPPTKG Himbau Masyarakat Tidak Termakan Hoax Soal Aktivitas Merapi

Ada pula komunitas relawan yang saling bertukar informasi tentang kondisi Merapi dan lingkungannya.

Sementara itu Kepala Desa Kepuharjo, Heri Suprapto di wilayahnya terdapat banyak kandang komunal misalnya di Dusun Kaliadem, Petung, Pagerjurang, Batur, Kopeng dan Jambu.

Ia pun membenarkan bahwa masih banyak warga yang mencari pakan dengen mendekat ke lereng Gunung Merapi.

"Tiap hari mencari rumput di lereng merapi, tapi sore tetep pulang ke bawah," terangnya.

Terkait potensi bencana Gunung Merapi, Heri mengatakan bahwa kandang-kandang komunal itu masih aman jika erupsi hanya berkisar 7-8 km.

"Kecuali gede banget kayak 2010," ujarnya.

Terkait lokasi ternak untuk evakuasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, telah menyiapkan hal tersebut.

Ada sejumlah lokasi yang disiapkan sebagai penampungan ternak, satu di antaranya di Lapangan Jabalkat, Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, yang bisa menjadi titik pusat.

Baca: Frekuensi Aktivitas Merapi Meningkat, Kadispar Sleman Optimis Wisata Tak Terganggu

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Makwan mengatakan, pihaknya sudah melakukan pendataan ternak milik warga di kawasan KRB 3.

Dan total jumlah ternak yang terdata sebanyak 6.738 ekor.

Ternak yang terdata itu meliputi sapi, kambing, hingga domba.

Adapun ternak sapi sebanyak 1.520 ekor, sapi perah 2.196 ekor, domba 237 ekor, dan kambing 2.785 ekor.

Ternak-ternak yang terdata itu berasal dari Kecamatan Cangkringan, Kecamatan Pakem, serta Kecamatan Turi.

Makwan pun mengaku sudah melakukan antisipasi jika terjadi peningkatan aktivitas Gunung Merapi.

Selain lapangan Jabalkat yang menjadi titik pusat, ia memaparkan bahwa kandang-kandang komunal yang ada di hunian tetap (Huntap).

"Huntap ini ada Pagerjurang Cangkringan, nanti juga bisa dipakai untuk menampung hewan ternak," jelasnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved