Family

Inspirasi Mengelola Pakaian Bekas Anak

Pertumbuhan tubuh anak yang berlangsung cepat membuat usia pemakaian baju anak pun cenderung tidak lama. Jika baju terlanjur banyak, mau buat apa ya?

Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Gaya Lufityanti
quickanddrytips.com
ilustrasi 

Nunuk Ambarwati, pegiat konten ramah anak sekaligus owner Tirana Art House and Kitchen sudah mengajarkan ke pada anaknya, Abel (8 tahun) tentang berbagi sesama.

Nunuk membuat kesepakatan dengan Abel untuk bisa memberikan pakaian-pakaiannya yang kekecilan kepada yang membutuhkan.

Diakui Nunuk, bagi Abel untuk bisa mengikhlaskan baju bajunya tersebut masih susah.

Meskipun dirinya bisa saja melakukannya sendiri tanpa setahu Abel, tapi bagi Nunuk, kesepakatan dan pemahaman Abel untuk memberikan kepada yang lain, menjadi bagian terpenting.

Menurut Nunuk, selain menghibahkan kepada yang membutuhkan, apa lagi yang bisa dilakukan untuk pakaian-pakaian bekas anak yang menumpuk.

Baca: Tanpa Obat, Begini Cara Sembuhkan Flu pada Anak

Nunuk pun pernah membuat acara workshop dengan menggunakan pakaian bekas.

"Ada yang dibuat menjadi tas, ada juga yang memperbaikinya dengan menambahkan sulaman tangan hingga membuat kesan baru dan tentunya makin cantik, " kata Nunuk.

Nunuk menambahkan, upaya mengelola pakaian bekas anak memang bisa dilakukan dengan beragam cara.

Intinya agar pakaian tersebut bisa digunakan lagi atau dijadikan bentuk lain yang bermanfaat selain dimusnahkan.

"Saya juga pernah order ke penjahit, kain selendang motif batik, bekas gendongan waktu Abel bayi menjadi celana panjang dan keren. Beberapa teman bilang celana saya bagus, padahal tidak tahu kalau itu dari bekas selendang," imbuh Nunuk. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved