UNY Mewisuda 1010 Mahasiswa, Rektor Ingin Para Lulusan UNY Miliki 'Growth Mindset'

Sutrisna Wibawa, dalam sambutannya berpesan kepada para mahasiswa yang diwisuda agar senantiasa berinovasi

dok.humas UNY
Proses wisuda para mahasiswa dan mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sabtu (23/2/2019). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mewisuda 1010 orang mahasiswa-mahasiswinya di GOR UNY, Sabtu (23/2/2019).

Rektor UNY, Sutrisna Wibawa, dalam sambutannya berpesan kepada para mahasiswa yang diwisuda agar senantiasa berinovasi sebagai bagian dari era Society 5.0.

Saat memasuki era Society 5.0, Sutrisna melihat bahwa masyarakat harus dapat menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan berbagai inovasi yang lahir di era Revolusi industri 4.0. Sebut saja Internet of Thing, big data, artifisial intelegen, robot, dan berbagai mesin canggih.

Karena berbagai kemampuan ini, masyarakat 5.0 juga disebut Smart Society, atau masyarakat yang cerdas.

Oleh sebab itu, lulusan UNY sebagai lulusan pendidikan tinggi, harus mengembangkan ilmu pengetahuan dan bersiap menghadapi tantangan besar yang terjadi di era Revolusi Industri 4.0 dan masyarakat 5.0 saat ini.

“Saudara harus tetap memperhatikan pentingnya penguasaan teknolog digital dan bahasa asing. Juga memiliki mindset yang terbuka terhadap perubahan (adaptive), yang juga disebut growth mindset yaitu memandang pencapaian sebagai hasil usaha dan hasil belajar, dan bukan semata-mata karena bakat dan takdir,” kata Sutrisna.

Manusia dengan growth mindset ini menurut Sutrisna juga selalu memandang jika dirinya dapat mencapai apapun sepanjang dia mau berusaha dan belajar.

Sikap semacam ini akan dapat menumbuhkan kemampuan beradaptasi dengan perubahan dan mampu belajar dan mencapai apapun yang kita kehendaki.

Lebih jauh, Sutrisna melihat jika masyarakat 5.0 merupakan jawaban atas tantangan yang muncul akibat era Revolusi Industri 4.0 yang dibarengi disrupsi yang ditandai dunia yang penuh gejolak (Volatility), ketidak pastian (Uncertainty), kompleksitas (Complexity), dan ambiguitas (Ambiguity).

“Jadi jangan mudah terjebak dalam comfort zone (zona nyaman). Setiap lulusan justru harus melakukan learning zone dengan memahami ilmu baru, dengan mengobservasi, memahami, menseleksi, menjadikan hal baru menjadi bagian dari diri, melakukan perencanaan, eksekusi, dan evaluasi,” kata Sutrisna.

Sementara itu dalam wisuda UNY periode ini telah diwisuda sebanyak 1.010 orang dengan rincian: 9 orang program Doktor (S3), 195 orang Program Magister (S2), 791 orang Program Sarjana (S1), dan 15 orang Program Diploma (D3). Sebaran menurut fakultas/PPs: PPs sebanyak 204 orang, FIP sebanyak 116 orang, FBS sebanyak 251 orang.

Berlanjut FMIPA sebanyak 64 orang, FIS sebanyak 104 orang, FT sebanyak 130 orang, FIK sebanyak 80 orang, FE sebanyak 61 orang. Wisudawan peraih predikat cum laude atau dengan pujian sebanyak 294 orang (29,11%), yang terdiri dari: S3 sebanyak 3 orang, S2 sebanyak 57 orang, S1 sebanyak 230 orang, dan D3 sebanyak 4 orang.

Peraih IPK tertinggi: Program Doktor (S3), Haerazi IPK 3,98 (Ilmu Pendidikan Bahasa) ; Program Magister (S2) Alfan Cahya P. IPK 3,93, dari Pendidikan Fisika; Program Sarjana (S1) Dwi Novita S. (Bidikmisi) IPK 3,92, dari Program Studi Pendidikan Akuntansi S1; dan program diploma (D3) Brama Dwipa IPK 3,59 prodi Akuntansi D3.

Sedangkan lulusan tercepat: Program Doktor (S3) dengan masa studi 3 tahun 3 bulan diraih Laila Nursafitri IPK 3,84 dari produ Ilmu Pendidikan ; Program Magister (S2) masa studi 1 tahun 9 bulan diraih Hendrik Efriyadi IPK 3,60 dari program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia; Program Sarjana (S1) masa studi 3 tahun 4 bulan diraih Santa Permata IPK 3,81 dari prodi Pendidikan Ekonomi; Program Diploma (D3) masa studi 3 tahun 3 bulan diraih Frita Maulida Musthafa IPK 3,42 dari program studi Sekretari. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved