Soccer Style
Joko Driyono Tersangka, PSSI DIY Desak Gelar KLB
KLB merupakan cara paling tepat untuk menentukan ketua yang baru yang dianggap pas untuk memperbaiki kondisi sepak bola Indonesia.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DIY mendesak digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) pascapenetapan Plt Ketua Umum, Joko Driyono sebagai tersangka.
Ketua Umum Asprov PSSI DIY, Bambang Kuncoro, beranggapan KLB merupakan cara paling tepat untuk menentukan ketua yang baru yang dianggap pas untuk memperbaiki kondisi sepak bola Indonesia.
"Ini sudah tidak bisa lagi (ditunda), jangan sampai kayak kemarin itu kami berharap banyak dengan Pak Joko Driyono ternyata malah berperilaku seperti itu, dugaannya dokumen saja bisa diperintahkan untuk dirusak. Sudah (PSSI) perlu direformasi," kata pria yang akrab disapa Bakun tersebut pada Tribunjogja.com.
Baca: Leyeh-leyeh, Sensasi Seru Lesehan Jaring di Atas Sungai
Menurutnya, KLB layak digelar karena dari sisi integritas tidak sedikit pengurus PSSI yang sudah terbukti kurang baik.
Terlebih jika KLB tersebut sudah sesuai dengan statuta PSSI untuk digelar seyogyanya tidak perlu ditunda lagi.
"Kalau memang untuk perbaikan PSSI kedepannya untuk percepatan supaya tidak vakum lama kepengurusannya. Tapi kami juga kan tidak tahu apakah ada lagi atau tidak pengurus pengurusnya yang terlibat. Jadi sudah, kalau memang ketentuannya memungkinkan dari statuta dan itu didorong oleh sebagian besar pemilik suara ya (KLB) segerakan saja," ungkapnya.
Baca: Joko Driyono Jadi Tersangka, Exco PSSI Akan Gelar Rapat Tentukan Nasibnya
Lebih lanjut, keluarnya Intruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Sepak Bola Nasional yang dikeluarkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menurut Bakun bisa dijadikan sebagai sebuah momentum perbaikan di PSSI.
Satu di antara caranya dengan menggelar KLB di induk tertinggi cabang olahraga sepak bola di tanah air tersebut.
"Saya kira ini kan (Inpres 3-red) sebagai goodwill dari pemerintah bahwa pemerintah juga merasa memiliki PSSI. Otomatis juga bisa digunakan sebagai ‘kendaraan’ untuk memperbaiki PSSI. Saya kira terbitnya Inpres juga karena adanya perkembangan sepak bola tanah air pada akhir-akhir ini," tambahnya. (*)