Kesehatan
Makan Gorengan Tidak Boleh Lebih dari 6 Potong Sehari, Ini Sebabnya
Di balik nikmatnya gorengan, ada risiko terkena berbagai penyakit berbahaya seperti stroke, obesitas dan lain-lain jika kita kerap mengonsumsinya.
TRIBUNJOGJA.COM - Gorengan tampaknya sudah menjadi cemilan yang familiar di Indonesia.
Rasanya yang gurih dan harganya yang murah membuat gorengan banyak digemari.
Gorengan tak hanya dijadikan lauk, tetapi juga untuk dijadikan camilan, baik itu saat mengobrol bersama atau sembari menonton televisi.
Sayangnya, di balik nikmatnya gorengan, ada risiko terkena berbagai penyakit berbahaya seperti stroke, obesitas dan lain sebagainya jika kita kerap mengonsumsinya.
Laman Mayo Clinic menyebutkan, bahwa di dalam gorengan, terdapat kolesterol dan lemak.
Sebenarnya, dua kandungan ini juga dibutuhkan tubuh, khususnya bagi pembentukan energi dan proses yang berlangsung dalam otak.
Baca: Palette: Tips Memakai Maskara untuk Pemula
Sayangnya, karena dikonsumsi dengan berlebihan, maka kita akan mendapatkan dampak buruk bagi kesehatan
Di dalam sepotong gorengan, minimal mengandung satu sendok teh minyak.
Padahal, batas maksimal konsumsi minyak dalam sehari adalah enam sendok teh.
Hal ini berarti, ada baiknya kita membatasi asupan gorengan tidak sampai enam potong dalam sehari.
Jika kita mengkonsumsi gorengan lebih dari anjuran tersebut, maka kita bisa mengalami peningkatan kadar kolesterol jahat dalam tubuh yang bisa menyebabkan penyumbatan pembuluh darah atau stroke.
Baca: Tips Membuat Gorengan Tempe yang Super Gurih dan Renyah
Ada baiknya kita juga memperhatikan minyak seperti apa yang dipakai oleh penjual gorengan saat memasaknya.
Jika sampai gorengan dimasukkan dalam minyak yang sudah berulang kali digunakan, maka minyak ini mengandung racun dan bersifat karsinogen yang bisa memicu kanker.
Maka sangat disarankan untuk tidak mengonsumsi gorengan yang dimasak dengan minyak tersebut.
Selanjutnya, jangan membungkus gorengan dengan koran atau plastik, apalagi jika gorengan masih dalam kondisi panas karena kandungan tinta koran dan bahan vinil dari plastik bisa menyerap dalam gorengan dan jika masuk ke dalam tubuh, bisa memicu kanker.
Ada juga ahli gizi yang mengatakan, memilih gorengan sebaiknya dibatasi hanya untuk lauk-pauk saja.
Baca: Risiko Kematian Dini Meningkat Bila Rutin Menyantap Gorengan
Kalau sudah makan gorengan sebagai lauk, sebaiknya untuk camilan jangan memilih gorengan.
Dalam seharian, makanan yang dipilih dihitung kalorinya juga dan jenisnya mau apa.
Sebaiknya camilan memang tetap perlu ada, cuma kalau awalnya sudah makan gorengan sebagai lauk, maka camilan harus berupa protein dan serat.
Kalau kita makan sesuatu yang berserat maka karbohidrat akan melepas gulanya pelan-pelan di dalam darah.
Kalau gula darah dilepas pelan-pelan biasanya keluhan swing mood, dan mengantuk sehabis makan, bisa dihindari.
Berbagai studi menyebutkan, kalau kebanyakan makan karbohidrat dan lemak, habis makan pasti akan cepat mengantuk.
Artikel ini telah tayang di Grid Health dengan judul Orang Indonesia Tak Bisa Jauh Dari Gorengan, Ini Porsi yang Dibolehkan. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/makan-gorengan-tidak-boleh-lebih-dari-6-potong-sehari-ini-sebabnya.jpg)