Penampakan Puncak Gunung Merapi Seusai Luncurkan Awan Panas dan Mengenali Karakteristiknya
Penampakan Puncak Gunung Merapi Seusai Luncurkan Awan Panas Alias Wedhus Gembel
Selang tiga bulan, pada 12 Agustus 2018 BPPTKG berhasil mendeteksi munculnya kubah lava baru melalui pemotretan udara menggunakan pesawat nirawak atau UAV (Unmanned
Aerial Vehicle).
Munculnya kubah lava baru menandai erupsi Merapi sudah memasuki fase magmatis.
Banyak pertanyaan di masyarakat terkait dengan erupsi Gunung Merapi saat ini.
Mengapa jenis letusannya berubah dan benarkah terjadi perubahan watak Merapi. Lalu bagaimana implikasi terhadap bahaya Gunung Merapi ke depan?
Betulkah watak Merapi berubah?

Erupsi Gunung Merapi yang sudah dikenal, biasanya diawali munculnya kubah lava yang tumbuh sampai volume tertentu hingga kestabilannya
terganggu kemudian longsor menimbulkan awan panas.
Erupsi semacam ini telah terjadi ratusan kali sehingga para ahli menyebut sebagai tipe Merapi. Erupsi Merapi 2010 telah merubah persepsi publik tentang watak gunung
ini.
Gejala awal sebelum erupsi yang sangat kuat, baik seismic, deformasi maupun gas vulkanik, tetapi kubah lava tidak muncul sebagaimana terjadi pada erupsi-erupsi
sebelumnya.
Kemudian terjadi letusan eksplosif pertama 26 Oktober 2010 yang memakan korban 35 jiwa, termasuk almarhum Mbah Marijan. Setelah itu terjadi letusan beruntun hingga
puncaknya terjadi pada 5 Nopember 2010.
Pasca erupsi 2010, terjadi paling tidak enam kali erupsi minor (nonmagmatis), tanpa didahului gejala awal yang jelas. Pola erupsi seperti ini tidak dijumpai dalam
sejarah modern pengamatan Gunung Merapi, sehingga mengubah persepsi publik watak Merapi berubah.
Bila kita pelajari lebih jauh mengenai sejarah erupsi Merapi, erupsi besar mirip 2010 pernah terjadi pada tahun 1872.
Kemiripannya meliputi magnitude, gejala awal maupun aktivitas pasca erupsinya. Pasca erupsi 1872 juga terjadi beberapa kali erupsi minor (Voight, 2000), sebelum
terjadi erupsi magmatis 1883.

Kedua erupsi besar tersebut disebabkan magma yang kaya gas vulkanik. Berdasarkan catatan sejarah erupsinya, sebetulnya watak Merapi tidak bersifat tunggal, tetapi
mempunyai varian erupsi yang beragam seperti erupsi freatik, vulkanian, pembentukan kubah lava, Sub-Plinian dsb.
Dalam era Merapi Muda (> 2000 th yll) pernah terjadi erupsi besar, sector collaps, mirip erupsi Mount StHelens, USA, 1980, dengan menimbulkan awan panas mencapai 25 km
dari puncak, dan meninggalkan bekas kawah Pasar Bubar saat ini.
Faktor yang mempengaruhi jenis dan besarnya erupsi