Yogyakarta
Simulasi Bentrok, Korem 072/Pamungkas Lihat Kesiapan Prajurit
Bila selama ini Polri yang menggelar simulasi, maka simulasi saat ini menitikberatkan pada kesiapan TNI dalam membantu Polri saat pengamanan Pemilu.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Jalan Ipda Tut Harsono, dekat Balaikota Yogyakarta ditutup sementara pagi itu.
Tidak boleh ada kendaraan pribadi yang melintas.
Puluhan anggota TNI dan Polri sudah berjaga di sana, bahkan ada armada baraccuda dari TNI.
Dari sisi utara nampak ada belasan orang yang berteriak-teriak.
Seorang pemimpin yang menggunakan megaphone, berteriak lantang dan mengemukakan kekecewaannya.
Mereka adalah pendukung partai Durian yang tak terima atas kekalahannya, dan berkeras ingin bertemu dengan ketua KPU.
Baca: Korem 072/Pamungkas Lakukan Simulasi Pengamanan Pemilu
Karena ada kericuhan, polisi kemudian berusaha menenangkan warga dengan berdiskusi.
Namun warga tetap ingin bertemu dengan ketua KPU.
Karena situasi semakin tak terkendali, pengamanan dari pihak kepolisian dan TNI diperketat.
Sebanding dengan pengamanan yang berlapis, massa juga semakin bertambah banyak.
Pendukung partai Durian masih berterus menyerang dan terus mendorong prajurit TNI dan Polri.
Bentrok pun tak terelakkan, hingga akhirnya gas air mata pun terpaksa dilepaskan.
Namun karena kokohnya pertahanan, akhirnya massa bisa dipukul mundur, dan suasana pun mulai kondusif.
Bentrok antara massa dan TNI Polri tidak benar-benar terjadi.