Kesehatan

Mengenal 7 Jenis Susu Formula

Ada yang tidak bermasalah, namun ada juga bayi atau anak yang menunjukkan reaksi alergi terhadap susu formula tertentu.

Editor: Gaya Lufityanti
foxnews.com
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM - Beredarnya beragam susu formula di pasaran membuat banyak ibu memiliki banyak pilihan dalam menentukan yang terbaik untuk buah hatinya.

Memilih susu formula untuk tidak sulit dan juga tidak mudah.

Sebabnya, reaksi setiap anak berbeda-beda saat diberikan.

Ada yang tidak bermasalah, namun ada juga bayi atau anak yang  menunjukkan reaksi alergi terhadap susu formula tertentu.

Oleh karena itu, diperlukan cara tepat memilih susu formula.

Untuk diketahui, ada banyak jenis susu formula dari berbagai sumber, bentuk, dan juga berbagai merek.

Beberapa jenis susu formula yang ada, yaitu:

 

Baca: Juli, PT Sumber Buana Motor Kawasaki Yogyakarta Optimis Tembus Target Penjualan

Susu formula dari susu sapi

Sebagian besar susu formula berasal dari susu sapi.

Biasanya susu formula ini mengandung protein, karbohidrat, dan lemak dalam keseimbangan dan komposisi yang dibuat sedemikian rupa.

Dengan demikian, protein dalam susu formula ini sudah mengalami perubahan sehingga membuatnya lebih mudah untuk dicerna.

Berbeda dengan susu sapi biasa yang mengandung protein yang lebih sulit dicerna bayi.

Susu formula dari susu kambing

Berbagai macam susu formula dari susu kambing bisa ditemukan di supermarket.

Biasanya jenis susu formula ini diproduksi dengan standar nutrisi yang sama dengan susu formula berbahan dasar susu sapi.

Susu formula berbahan dasar susu kambing tidak cocok untuk bayi/anak yang memiliki alergi susu sapi karena protein di dalam susu formula susu kambing serupa dengan susu formula susu sapi.

Baca: Saat Cuaca Panas, Paling Enak Menikmati Manisnya Es Kelapa Muda Susu

Susu formula anti-refluks 

Jenis susu formula ini lebih kental karena khusus untuk mencegah bayi mengalami refluks, kondisi dimana bayi memuntahkan susu yang ia minum saat atau setelah mengonsumsinya.

Kita bisa memilih susu formula jenis ini untuk bayi jika dokter merekomendasikannya.

Cara menyiapkan susu formula anti refluks ini juga membutuhkan temperatur khusus.

Sebab susu formula jenis ini tidak steril, namun penggunaan air pada temperatur yang tepat bisa membunuh bakteri yang tidak baik.

Oleh sebab itu, pastikan ibu membaca instruksinya dengan jelas.

Susu formula bebas laktosa 

Susu formula ini tidak mengandung laktosa (gula yang terkandung dalam susu) sehingga gula pada susu formula ini biasanya diganti dengan jenis gula lain, seperti sirup jagung.

Susu formula jenis ini cocok untuk bayi yang memiliki intoleransi laktosa.

Artinya, bayi memiliki kondisi dimana ia tidak bisa menyerap laktosa, jenis gula yang ada pada susu dan produk berbahan dasar susu.

Intoleransi laktosa sebenarnya jarang ditemukan pada bayi.

Gejala-gejalanya termasuk diare, nyeri abdominal, dan perut kembung atau membesar.

Susu formula bebas laktosa bisa dibeli di apotek, namun harus atas rekomendasi dokter untuk memastikan bahwa si bayi benar-benar membutuhkannya.

Susu formula hipoalergenik 

Jika bayi didiagnosis memiliki alergi susu sapi, dokter biasanya akan merekomendasikan susu formula yang proteinnya sudah dihidrolisis atau dicerna secara keseluruhan.

Sama seperti susu formula bebas laktosa, susu formula hipoalergenik hanya bisa dikonsumsi bayi jika sudah mendapat rekomendasi dari dokter.

Susu formula dari kedelai

Susu formula jenis ini terbuat dari susu kedelai/soya.

Biasanya, bayi membutuhkan susu formula jenis ini jika bayi/anak mengalami kondisi-kondisi.

Seperti intoleransi laktosa sementara karena infeksi gastrointestinal, alergi susu sapi yang berhubungan dengan immunoglobulin E (IgE), galaktosemia, dan kekurangan laktase bawaan.

Memilih susu formula soya tidak direkomendasikan untuk bayi di bawah 6 bulan karena dikhawatirkan bisa meningkatkan risiko alergi soya.

Selain itu, susu formula soya mengandung glukosa, sehingga dikhawatirkan bisa merusak gigi bayi.

Pastikan anda sudah direkomendasikan oleh dokter sebelum memilih susu formula soya untuk bayi.

Baca: Alergi Susu Sapi? Ini Alternatif Penggantinya

Susu formula hidrolisat parsial atau susu hipoalergenik (HA)

Susu formula ini mengandung protein yang sudah dipecah menjadi bentuk lebih kecil (terhidrolisis) sehingga lebih mudah dicerna oleh bayi/anak.

Umumnya, si kecil yang membutuhkan susu formula jenis ini adalah mereka yang memiliki alergi protein susu atau yang mengalami masalah penyerapan nutrisi (biasanya bayi prematur).

Saat memilih susu formula, sebaiknya tidak asal-asalan.

 Jika bayi/anak tidak mempunyai alergi atau tidak mempunyai masalah dalam mencerna susu, ibu  dapat memberikan susu formula yang terbuat dari susu sapi.

Namun, jika si kecil mempunyai intoleransi laktosa atau alergi terhadap protein susu, ibu lebih disarankan untuk memberikan susu formula bebas laktosa, susu formula dari kedelai, atau susu formula hidrolisat untuknya.

Pilihlah susu formula yang mengandung kebaikan nutrisi untuk anak. 

Beberapa kandungan susu formula yang memberikan manfaat adalah yang mengandung zat besi, probiotik dan prebiotik, juga DHA dan ARA.

Bagaimana kita tahu jika bayi/anak tidak cocok dengan susu yang diberikan?

Yaitu ketika dirinya menunjukkan tanda-tanda seperti diare, lebih rewel, muntah, dan terlihat lemah atau cepat lelah.

Sebaiknya, segera periksakan ke dokter jika bayi/anak  menunjukkan tanda-tanda seperti di atas.

Jangan lupa untuk menanyakan pada dokter apakah perlu mengganti susu formula anak.

Satu hal perlu diperhatikan, tidak semua jenis susu cocok sebagai formula untuk bayi/anak, terutama di bawah 1 tahun.

Jadi dalam memilih susu formula, hindari susu kental manis, susu evaporasi, dan susu bubuk biasa.

Artikel ini telah tayang di Grid Health dengan judul Hari Gizi Nasional, Memilih Susu Formula, Mana Yang Paling Sehat? (*)

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved