Tawaran Kompromi Shutdown Ditolak, Trump Ngamuk Lagi

Trump menawarkan "kompromi" untuk mengakhiri masa penutupan layanan pemerintahan (shutdown) parsial, namunkembali ditolak kalangan oposisi

Editor: iwanoganapriansyah
IST/Yahoo
Presiden AS Donal Trump dan Ketua Senat Nancy Pelosi 

TRIBUNJOGJA.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyiratkan kemarahannya ketika proposalnya kembali ditolak kalangan oposisi dari Partai Demokrat.

Trump menawarkan "kompromi" untuk mengakhiri masa penutupan layanan pemerintahan (shutdown) parsial, sekaligus memenuhi keinginannya membangun tembok perbatasan.

Namun, seperti dilansir BBC, Demokrat menolak dengan menyebut proposal tersebut tak bertanggung jawab dan menyandera.

Dalam kicauan di Twitter, Trump meluapkan kemarahan dengan menyebut Ketua House of Represetatives Nancy Pelosi dan elite Demokrat lain menolak tanpa dia sempat memberikan penjelasan.

"Mereka tidak melihat kejahatan atau narkoba. Yang mereka lihat adalah 2020, di mana mereka tidak akan menang," ujar Trump.

Adapun 2020 merupakan masa pemilihan presiden AS. Trump mendesak Demokrat untuk berbuat hal benar sehingga pegawai negeri yang terdampak shutdown bisa kembali bekerja.

Penawaran yang dimaksud Trump adalah perlindungan bagi 700.000 migran anak-anak, dikenal dengan Dreamers, selama tiga tahun. Kemudian 300.000 pengungsi yang mendapat Status Perlindungan Sementara (TPS) juga bakal mendapat perhatian selama tiga tahun.

Trump kemudian mengunggah twit lain. Dia menyinggung kekhawatiran kaum konservatif bahwa penawarannya itu merupakan bentuk amnesti.

Presiden 72 tahun itu menjelaskan, amnesti bukan bagian dari kesepakatannya. Dia menyebut amnesti baru dilakukan untuk momen yang lebih besar.

Trump juga mengatakan, dirinya tak berencana untuk menerapkan kebijakan bagi 11 juta lebih orang yang masuk ke AS secara ilegal.

Meski begitu, dia memperingatkan Pelosi yang dia sebut sudah bertindak secara tak rasional, dan menjadi politisi sayap kiri ekstrem.

Tak Bertanggung Jawab

Adapun dalam keterangan resmi ketika menolak penawaran Trump, Pelosi menuturkan proposal sang presiden sebelumnya sudah mendapat penolakan.

"Proposal itu sangat tak bertanggung jawab dan sama sekali tidak menunjukkan iktikad baik untuk memulihkan kehidupan masyarakat," terang Pelosi.

Sementara Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer berujar, Trump secara sepihak telah merebut perlindungan bagi Dreamers dan pengungsi lain.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved