Isi Surat Ahok untuk Pendukung dan Pembencinya Jelang Bebas, Minta Maaf hingga Ubah Nama Panggilan

Surat Ahok untuk para pendukung dan pembencinya jelang hari pembebasan pada 24 Januari 2019. Permintaan maaf, rasa syukur hingga ubah nama panggilan

Editor: Yoseph Hary W
via kompas.com
Isi surat yang ditulis mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Kamis (17/1/2019).(Dok. Tim BTP) 

Ahok harus menjalani hukuman dua tahun penjara sebagai terpidana kasus penodaan agama sejak 9 Mei 2017.

Ia akan bebas pada Kamis pekan depan setelah mendapatkan remisi total 3 bulan 15 hari.

Saat bebas nanti, Ahok akan dipindahkan dulu dari Rutan Mako Brimob ke Lapas Klas 1 Cipinang, Jakarta Timur.

Ahok secara administrasi merupakan tahanan Lapas Klas 1 Cipinang yang kemudian dititipkan ke Rutan Mako Brimob.

Melalui surat yang ditulisnya, Ahok meminta seluruh pendukungnya tidak menyambut dia saat bebas dari penjara.

Dia tidak ingin penyambutan dari para pendukungnya di Rutan Mako Brimob atau di Lapas Klas 1 Cipinang mengganggu aktivitas warga yang bekerja pada hari itu.

"Saya sarankan demi untuk kebaikan dan ketertiban umum bersama, dan untuk menolong saya, sebaiknya saudara-saudara tidak melakukan penyambutan apalagi menginap," tulisnya.

Veronica Tan
Veronica Tan (Kolase Instagram veronicatan_official)

Baca: Tak Lama Lagi Ahok Bebas, Begini 10 Potret Terbaru Veronica Tan Mantan Istrinya

Bersyukur tak terpilih lagi

Dalam surat itu, Ahok juga mengaku bersyukur karena tidak terpilih pada Pilkada DKI Jakarta 2017 dan justru ditahan di Rutan Mako Brimob.

Jika terpilih pada Pilkada DKI, kata Ahok, ia hanya akan menjadi seorang laki-laki yang menguasai Balai Kota DKI Jakarta selama lima tahun sejak Pilkada.

Namun, dengan ditahan di Rutan Mako Brimob, Ahok bisa belajar menguasai dirinya.

"Saya sangat bersyukur kepada Tuhan, Allah pencipta langit dan bumi, bahwa saya diizinkan untuk ditahan di Mako Brimob. Saya bersyukur diizinkan tidak terpilih di Pilkada DKI 2017," tulis Ahok.

Jika waktu bisa diputar dan harus memilih, lanjut Ahok, ia mengaku akan memilih untuk ditahan di Rutan Mako Brimob dibandingkan terpilih dalam Pilkada DKI Jakarta.

"Jika terpilih lagi, aku akan semakin arogan dan kasar dan semakin menyakiti hati banyak orang," lanjutnya.

Berharap dipanggil BTP

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved