Wakasek SMA Santo Mikael: 20an Pelajar Berasal dari Luar Daerah

Laporan Reporter Tribun Jogja Alexander Ermando

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Wakil Kepala Sekolah SMA Santo Mikael, Markus Sri Purwantoro menyatakan ada sekitar 20an pelajar yang berasal dari luar daerah DIY.

Selain 20an pelajar, ada dua orang staf pengajar yang juga berasal dari luar daerah.

"Sebagian besar, termasuk pengajar berasal dari Indonesia Timur," kata Markus saat ditemui hari Kamis (17/01/2019).

Baca: Fasilitasi Pemilih Luar Daerah, KPU Sleman Buka Posko Pelayanan Form A5 di SMA St Mikael Mlati

Markus juga menjelaskan bahwa para pelajar tersebut tinggal di asrama sekolah, sehingga kecil kesempatan mereka untuk bisa kembali ke tempat asal untuk mencoblos.

Mengingat jumlahnya yang cukup banyak, belum lagi mereka juga menjadi pemilih untuk Pemilu 2019, Markus pun berinisiatif mengirim surat permohonan ke KPU Sleman.

Surat permohonan tersebut terkait dengan pembukaan Posko Pelayanan Form A5 di sekolah tersebut selama satu hari ini.

"Ini supaya pelajar tersebut tidak perlu ke KPU, melainkan kami sendiri yang datang ke sini untuk memfasilitasi Form A5," jelas Komisioner KPU Sleman Indah Sri Wulandari.

Baca: KPU Sleman Akan Buka Posko Pelayanan Form A5 di Lembaga Pendidikan Lainnya

Berdasarkan hasil pelayanan hari ini, Indah menyebut dari 20 orang yang terdaftar, hanya ada 14 orang yang bisa mendapatkan Form A5.

Secara rinci, mereka adalah 12 pelajar dan 2 pengajar.

Sedangkan 6 orang lainnya tidak bisa memperoleh Form A5 lantaran belum terdaftar di DPT asal mereka.

"6 orang ini kita buat laporan dulu ke KPU DIY, lalu diteruskan ke KPU Pusat untuk selanjutnya ditangani oleh mereka," kata Indah.(TRIBUNJOGJA.COM)