Yogyakarta
Tol Yogya-Solo Masih Belum Dibahas
Jalur yang akan menjadi akses jalan tol pun bisa bergeser jika di dalamnya terdapat situs atau peninggalan budaya.
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Persoalan situs yang akan dilalui jika tol Jogja-Solo dibangun perlu dipikirkan secara matang.
Jalur yang akan menjadi akses jalan tol pun bisa bergeser jika di dalamnya terdapat situs atau peninggalan budaya.
"Kalau dibangun jalan tol di dalamnya belum tahu juga khan ada (situsnya) atau tidak. Kalau ada ya harus digeser," kata Tim Pelaksana Harian Unit Manajemen Tim Pelaksana Percepatan Pembangunan Prioritas (TP5) DIY, Rani Sjamsinarsi, kemarin (15/1/2019).
Rani menjelaskan, untuk itulah tol Jogja-Solo memang harus cermat dalam desain.
Apalagi, jangan sampai merusak dan menabrak situs yang sudah ada.
"Ngarso dalem sudah ngendikan soal itu. Tetapi ini belum ada pembahasan soal tol tersebut," jelasnya.
Baca: Proyek Jalan Tol Bawen-Yogyakarta Masuk Lelang, Berubah Rencana Tak Jadi Lewati Borobudur
Baca: Jalan Tol Bawen-Yogyakarta, Dibangun Sepanjang 10 Kilometer dan Melayang di Atas Selokan Mataram
Baca: Proyek Tol Bawen-Yogya dan Solo-Yogya, Sri Sultan dan Ganjar Pranowo Sepakat Tak Rusak Cagar Budaya
Menurutnya, jalan tol Jogja- Solo ini belum ada penetapan mengenai trasenya.
Termasuk pintu masuk dan keluarnya juga belum diketahui.
Dia juga mengatakan, jika memang dilalui tol maka kemanfaatan untuk masyarakat dan Yogya juga harus dipikirkan.
Memang tidak bisa ditolak karena jalan regional Jawa dilalui oleh akses ini.
"Harapannya memang sesuai dengan visi Yogya," jelasnya.
Terkait salah satu BUMN yang sudah sempat mengupload desain tol ini, Rani menyebut sah-sah saja.
Hal ini karena memang ada proses KPBU dalam proyek pembangunan tol tersebut.
Namun, memang belum ada pembahasan terkait hal ini.
Baca: Proyek Tol Yogya-Solo Butuh Investasi Rp19 Triliun, Sepanjang 15 Kilometer Dibuat Melayang
Sekda DIY, Gatot Saptadi mengatakan, untuk tol Jogja-Solo memang belum ada pembicaraan secara teknis kepada pihaknya.
Akan tetapi, persoalan situs menjadi salah satu pertimbangan cukup besar.
"Intinya jangan menabrak situs. Kalau bangunannya khusus di Yogyanya dibuat melayang kalau di Solonya saya kurang tahu seperti apa," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan keberatan jika pembangunan tol Yogya-Solo nantinya akan melewati dan merusak situs di sekitarnya.
Apalagi, di kawasan Sleman timur banyak situs budaya yang wajib dipertahankan.
“Usulan saya (tolnya) dibangun lewat ringroad yang sudah ada. Saya keberatan kalau merusak situs yang ada, seperti Prambanan,” ujar Sultan HB X.
Sultan HB X menjelaskan, kemungkinan besar memang tol di kawasan tersebut akan dibangun melewati ringroad yang sudah ada.
Sehingga, bangunan dan situs budaya tidak rusak atau tertabrak akibat pembangunan infrastruktur ini.
“Apalagi, di kawasan itu banyak situs,” katanya. (TRIBUNJOGJA.COM)