Kulon Progo
Perencanaan Pembebasan Tanah untuk Bedah Menoreh Dimasukan ke Danais
Perencanaan Pembebasan Tanah untuk Bedah Menoreh Dimasukan ke Dana Keistimewaan
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM - Tahap perencanaan pengadaan tanah untuk kelanjutan pembangunan jalur Bedah Menoreh akan diprioritaskan pada 2019 ini. Anggaran perencanaan itu diusulkan melalui Dana Keistimewaan (Danais).
Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo, Nur Cahyo Wibowo mengatakan ada jalan sepanjang sekitar 12 kilometer yang perlu pembebasan lahan tahun ini sebagai ruas lanjutan Bedah Menoreh.
Yakni, sepanjang jalan nasional Wates-Purworejo di area pintu masuk utama lokasi New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Temon hingga masuk wilayah Kokap.
Baca: Minimalisir Tindak Kriminal, Polresta Yogyakarta Imbau Warga Kembali Jalankan Ronda dan Pasang CCTV
Baca: Guguran Merapi Sabtu Malam Sebabkan Hujan Abu di Selo dan Dukun
Tahap perencanaan pengadaan tanah itu ditaksir membutuhkan dana hingga Rp2 miliar. Meliputi identifikasi bidang tanah hingga penerbitan Izin Penetapan Lokasi (IPL) dari Gubernur DIY.
"Pemerintah DIY rencananya akan memasukkan biaya perencanaan itu dalam anggaran perubahan Danais di tahun ini. Pembebasan tanah diprioritaskan untuk tahun ini, semoga berjalan lancar dan masyarakat mendukung," kata Nur Cahyo, Minggu (13/1/2019).
Baca: Proyek Underpass Kentungan Yogyakarta Dimulai, Berikut Jalur Alternatif yang Bisa Dilalui
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo sebetulnya juga mengusulkan pemanfaatan Danais untuk pengerjaan fisik jalan Bedah Menoreh ruas Prangkokan-Ngori berupa pengerukan bukit, pengerjaan talud, dan badan jalannya.
Hanya saja, Penerintah DIY memutuskan untuk menundanya dan memfokuskan penganggaran pada kebutuhan pengadaan lahan. Ruas tersebut kini jadi tanggung jawab Pemkab Kulon Progo dengan progres pengerjaan sekitar 20 persen.(tribunjogja)