Kota Yogya
Stadion Mandala Krida Kini Punya Sirkuit Atletik Bersertifikat Internasional
Stadion Mandala Krida diklaim memiliki sirkuit atletik terbaik di Indonesia dan mengantongi sertifikat internasional.
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Stadion Mandala Krida telah diresmikan oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Kamis (10/1/2019).
Dari informasi yang dihimpun Tribunjogja.com, stadion tersebut diklaim memiliki sirkuit atletik terbaik di Indonesia dan mengantongi sertifikat internasional.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga (Disdikpora) DIY, Kadarmanta Baskara Aji menjelaskan standar internasional untuk sirkuit atletik meliputi kualitas lintasan, ukuran lintasan, kelengkapan lain mislakan lontar martil, dan kelengkapan atletik lain yakni lompat tinggi dan lompat jauh.
"Lintasan atlet telah bersertifikat internasional. Jadi semisal ada pemecahan rekor dunia di situ, akan diakui," bebernya, Kamis (10/1/2019).
Baca: Stadion Mandala Krida Yogyakarta Terus Bersolek, Renovasi Telah Capai Tahap 74 Persen
Ia menuturkan, pembangunan Stadion Mandala Krida dilakukan dalam beberapa tahap, mulai 2012 hingga 2018. Sumber anggaran menggunakan APBD dengan total Rp 174,4 Miliar.
"Tahapan dimulai pada 2012 dengan menyusun DED (Detail Engineering Design). Lalu 2013-2018 sudah sampai tahap pelaksanaan," ujarnya.
Arena yang dibangun di Stadion Mandala Krida tersebut, meliputi venue panjat tebing yang selesai akhir 2016 dan oleh Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) digunakan untuk pemusatan latihan nasional (Pelatnas) ASIAN Games 2018 yang berhasil menyumbangkan 3 emas, 3 perak, dan 1 perunggu untuk Indonesia.
"Kemudian ada juga venue bola voli pasir, begitu selesai digunakan Pelatnas ASIAN Games 2018 dan berhasil mempersembahkan 2 perak dan 1 perunggu," ucap Aji, sapaan akrabnya.
Selanjutnya, ia menambahakn venue lain yakni bola basket outdoor yang bisa digunakan untuk masyarakat umum, arena sepatu roda di halaman sisi barat Stadion Mandala Krida, arena balap motor, dan venue sepak bola.
"Dilengkapi juga dengan sarana Musholla dan sarana umum lain," ujarnya.
Ia pun menuturkan, untuk 2019, pihaknya masih akan fokus pada pemeliharaan.
Selanjutnya pada tahun 2020 mendatang, akan ada upaya untuk melengkapi Stadion Mandala Krida dengan sarana prasarana penunjang lainnya.
"Untuk melengkapinya, tahun 2020 nanti kita pasang lampu stadion, kursi tribun, videotron, dan food court di halaman," ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan bahwa stadion ini bukan stadion biasa, melainkan manisfestasi sportifitas bagi masyarakat Yogyakarta.
"Citra sportifitas tersebut merupakan nafas budaya yang terus hidup dan tumbuh melalui even-even dan tidak menjadikan minder terhadap pertandingan berskala internasional. Pengelolaan yang profesional merupakan kunci keberlangsungan stadion yang menjadi citra diri pelaksanaan pertandingan dalam level apapun," bebernya.
Stadion yang memiliki daya tampung 25.000 penonton tersebut, lanjutnya, harus lekas dihidupkan kembali.
Sejak dibangun pada 1976 silam, stadion tersebut menyimpan memori insan olahraga di Yogya atas sejumlah prestasi.
"Memori itu harus ditumbuhkan seindah venue-venue yang ada di Stadion Mandala Krida," ucapnya.
Baca: Jadi Lokasi Pesta Kembang Api Tahun Baru 2019, Lalu Lintas di Stadion Mandala Krida Ramai Lancar
Sultan menuturkan, hari ini merupakan awal kemashyuran stadion yang akan ditunjukkan dengan prestasi atas even-even yang diadakan sehingga menghidupkan dunia olahraga yang sesungguhnya.
"Stadion ini harus dijauhkan dari tangan-tangan jahil yang mengganggu dinamika sportifitas dan merusak citra Kota Yogyakarta sebagai wilayah yang menjunjung tinggi kebudayaan," ujarnya.
Selain itu, Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat tersebut juga berharap agar atlet tidak hanya disiapkan untuk tingkat regional tapi juga nasional.
Selain itu ia berharap agar partisipasi atlet Yogya di kancah nasional menjadi lebih banyak.
Ia pun meminta agar semuanya menjunjung tinggi sportifitas.
"Sportif itu kan jujur. Sportifitas di olahraga itu jujur, tidak korupsi. (Terkait pengaturan skor) jelas tidak sportif, itu merusak moral," tambahnya.
Setelah peresmian tersebut, Sultan meninjau beberapa venue yang ada di Stadion Mandala Krida, di antaranya sirkuit atletik, lapangan sepak bola, venue panjat tebing, dan venue voli pantai.
Pada kesempatan tersebut, Sultan juga sempat berinteraksi dengan atlet yang sedang melakukan latihan dan pertandingan di venue Stadion Mandala Krida.(*)