1 Jam Pertemuan Tertutup, ORI DIY Ajukan 7 Pertanyaan pada Rektor UGM
Pertemuan tersebut berkaitan dengan penanganan kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh salah satu mahasiswa UGM.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Jajaran pejabat Rektorat UGM memenuhi panggilan dari ORI DIY,Selasa (08/01/2019) hari ini.
Pertemuan tersebut berkaitan dengan penanganan kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh salah satu mahasiswa UGM.
Setelah melakukan pertemuan tertutup selama 1 jam lebih, Rektor UGM Panut Mulyono keluar dari ruangan, ditemani oleh Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni Paripurna.
Menurut Panut, selama pertemuan berjalan ia diberi sejumlah pertanyaan oleh Ketua ORI DIY Budi Masturi.
"Awalnya ada 7 pertanyaan, lalu berkembang karena terjadi diskusi panjang," jelas Panut di Kantor ORI DIY.
Ia menjelaskan, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan lebih terkait pada bagaimana proses penanganan kasus tersebut secara internal.
ORI DIY sendiri ingin mengetahui secara rinci kronologis penangananan kasus yang dilakukan oleh Tim Investigasi Independen UGM.
"Jadi Ketua ORI DIY menanyakan secara rinci, di tanggal sekian kegiatan apa saja yang dilakukan," papar Panut.
Panut juga menyebut bahwa suasana selama pembicaraan berlangsung baik.
Sementara itu, Ketua ORI DIY, Budi Masturi, membenarkan bahwa pihaknya mengajukan 7 pertanyaan kepada Panut dan pejabat Rektorat lainnya.
Ia pun menyebut Panut sangat kooperatif dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
"Beliau sangat terbuka memberikan semua informasi yang kami butuhkan," kata Budi. (*)
