Data BNPB, Hingga Selasa Siang Korban Meninggal Dunia Tsunami Selat Sunda Mencapai 429 Orang

Dari 5 kabupaten, daerah paling parah terdampak tsunami adalah Kabupaten Pandeglang.

Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Lampung/Dedi Sutomo
Petugas dan warga menemukan jenazah korban tewas dalam musibah tsunami Lampung, Minggu, 23 Desember 2018. 

TRIBUNJOGJA.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) mencatat, hingga Selasa (25/12/2018) pukul 13.00, jumlah korban meninggal dunia akibat tsunami Selat Sunda meningkat menjadi 429 orang.

Jumlah itu meliputi korban di 5 kabupaten, yaitu Kabupaten Serang, Pandeglang, Lampung Selatan, Pesawaran, dan Tanggamus.

Dari 5 kabupaten, daerah paling parah terdampak tsunami adalah Kabupaten Pandeglang.

Tercatat, korban meninggal dunia di wilayah ini paling banyak, yaitu 290 orang.

"Kalau dilihat dari tingkat kerusakan, Pandeglang paling parah, 290 orang meninggal dunia. Lampung selatan 108 orang, Kabupaten Serang 29 orang, Pesawaran dan Tanggamus masing-masing 1 orang," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Selasa (25/12/2018).

Baca: Inilah Citra Satelit Longsoran Tebing Kawah Gunung Anak Krakatau, 64 ha Longsor Sebelum Tsunami

Baca: Gelombang Tsunami Kedua Setinggi 4 Meter, Ibu Hamil Berjuang Mati-matian Hingga Akhirnya Selamat

Baca: Peneliti Vulkanologi ITB Ungkap 4 Kemungkinan Penyebab Tsunami Banten

Oleh karenanya, pemerintah daerah menetapkan status tanggap darurat bencana di Kabupaten Pandeglang adalah 14 hari, yaitu 22 Desember 2018 hingga 4 Januari 2019.

Sedangkan status tanggap darurat bencana di Kabupaten Lampung Selatan adalah 7 hari, terhitung 23 hingga 29 Desember 2019.

CITRA SATELIT Longsoran tebing Anak Gunung Krakatau dipastikan jadi penyebab utama tsunami yang melanda Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018)
CITRA SATELIT Longsoran tebing Anak Gunung Krakatau dipastikan jadi penyebab utama tsunami yang melanda Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018) (via kemenko kemaritiman)

Menurut Sutopo, masa tersebut bisa saja diperpanjang, tergantung dari kebutuhan penanganan bencana di lapangan.

Selain korban meninggal, tercatat 1.485 orang luka-luka, 154 orang hilang.

BNPB juga mencatat, ada 16.802 orang yang mengungsi di sejumlah daerah.

Sutopo mengatakan, jumlah tersebut masih sangat mungkin bertambah seiring dengan proses evakuasi yang masih terus dilakukan.

Baca: Alat-alat Musik Seventeen Seusai Diterjang Gelombang Tsunami di Tanjung Lesung Resort Banten

Baca: VIDEO - Bocah 5 Tahun Selamat Setelah 11 Jam Bertahan di Bawah Puing-puing Tsunami Banten

Selain korban jiwa, tsunami yang terjadi Sabtu (22/12/2018) itu menyebabkan sejumlah kerusakan.

Tercatat, sebanyak 882 unit rumah rusak, 73 penginapan berupa hotel dan vila rusak, dan 60 warung rusak.

Selain itu, tercatat 434 perahu kapal rusak, 24 kendaraan roda 2 rusak, 41 kendaraan roda 2 rusak, 1 dermaga rusak, dan 1 shelter rusak. (*/kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Korban Meninggal Tsunami Selat Sunda Bertambah Jadi 429 Orang"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved