Gelombang Tsunami Kedua Setinggi 4 Meter, Ibu Hamil Berjuang Mati-matian Hingga Akhirnya Selamat

Gelombang tsunami yang semula hanya setinggi lutut, langsung disusul gelombang kedua yang tingginya sekira empat meter.

Editor: Yoseph Hary W
Tribun Lampung/Dedi Sutomo
Petugas dan warga menemukan jenazah korban tewas dalam musibah tsunami Lampung, Minggu, 23 Desember 2018. 

TRIBUNJOGJA.COM - Gelombang tsunami yang semula hanya setinggi lutut, langsung disusul gelombang kedua yang tingginya sekira empat meter. Hal itu diceritakan Salah satu korban selamat, Nasoha (45), asal Lampung pascakejadian.

Warga yang belum sempat menyelamatkan diri ini mengaku langsung tergulung ombak.

Seorang ibu hamil enam bulan bahkan ikut terendam dan harus berjibaku menyelamatkan diri dari hantaman gelombang tsunami.

Sempat berpikir hidupnya akan segera berakhir, ia akhirnya selamat setelah diselamatkan oleh warga lainnya.

Kisah korban selamat tsunami Selat Sunda ini dikutip tribunjogja.com dari tribunlampung.co.id dari kompas.com.

Baca: Departemen Luar Negeri AS Turut Berbela Sungkawa atas Bencana Tsunami di Banten dan Lampung

Baca: Update Korban Tsunami Banten: 281 Meninggal, 1.016 Luka-Luka, dan 57 Hilang

Disebutkan bahwa tsunami Selat Sunda juga berdampak pada pesisir Lampung pada Sabtu (22/12/2018).

Salah satu wilayah yang terkena dampak parah adalah wilayah Way Muli Timur, Rajabasa, Lampung Selatan.

Salah satu korban selamat, Nasoha (45), menceritakan kisahnya bertahan hidup dari hantaman tsunami.

Menurut Nasoha, saat kejadian sekitar pukul 21.00 WIB, dia dan kedua anaknya sedang berada di rumah.

Dia mendengar suara gemuruh ombak besar dan sempat keluar mencari sumber suara.

"Pas keluar ternyata air sudah naik ke rumah setinggi lutut. Saya cepat masuk lagi, narik anak untuk keluar," ceritanya, seperti dikutip kompas.com dari Tribun Lampung.

Sebelum sempat menarik anaknya keluar, ombak kedua setinggi empat meter kemudian menghantam rumahnya.

"Saya enggak sempat ngapa-ngapain lagi. Sama anak cuma bisa pelukan saja. Terus dalam sekejap saya sudah tergulung ombak," tutur Nasoha.

Nasoha kemudian ditemukan selamat dengan luka robek di lengan kanan dan telinga kanan, serta memar di pelipis mata kiri.

"Tapi syukur, saya masih bisa selamat. Tapi rumah saya rata, tidak berbentuk lagi," ucap Nasoha.

Baca: Bani Seventeen Dimakamkan di TPU Wismoloyo Gamping Tengah

Baca: Kabar Tentang Keberadaan Istrinya Keliru, Ifan Seventeen Sedih dan Kecewa

Hamil enam bulan

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved