Jawa
422 Petugas Gabungan Diterjunkan dalam Operasi Lilin Candi 2018 di Kabupaten Magelang
Operasi ini ditujukan untuk mengamankan perayaan Hari Raya Natal dan libur Tahun Baru 2019 agar berjalan dengan aman dan kondusif.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Sebanyak 422 petugas gabungan dari Polres Magelang, TNI, dan non Polri diterjunkan dalam Operasi Lilin Candi 2018.
Operasi ini ditujukan untuk mengamankan perayaan Hari Raya Natal dan libur Tahun Baru 2019 agar berjalan dengan aman dan kondusif.
"Total ada 422 petugas gabungan yang diterjunkan dalam Operasi Lilin Candi 2018 ini, mereka tergabung dari anggota Polres Magelang, kemudian TNI, dan personel non-Polri," ujar Kepala Polisi Resort Magelang, AKBP Yulianto Adhi Nugroho, Jumat (21/12/2018) dalam apel gelar pasukan Operasi Lilin Candi 2018 di Taman Lumbini, kawasan wisata Candi Borobudur.
Baca: Polda DIY Gelar Operasi Lilin Progo untuk Pengamanan Nataru 2018
Dalam operasi Lilin Candi 2018 yang dilaksanakan mulai 21 Desember 2018 sampai 1 Januari 2019 mendatang, terdapat prioritas pengamanan yakni di daerah rawan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, obyek wisata, dan tempat perbelanjaan.
Seperti di Candi Borobudur, terdapat 41 personel yang ditempatkan.
Petugas dipersenjatai.
Pengamanan juga dilengkapi dengan pendeteksi logam atau metal detector.
"Di borobudur, ada pengamanan lebih, kami tempatkan personel lebih banyak, termasuk perwira. Ada 41 orang yang berjaga di sana. Pengamanan diperketat karena di sana adalah tempat ibadah terbesar dan banyak wisatawan yang pergi ke sana," kata Adhi.

Ada sebanyak enam pos pengamanan yang didirikan, yakni di Blondo, Borobudur, Mertoyudan, Muntilan, Ketep Pass, Mendut dan Palbapang.
Setiap pos pengamanan akan dijaga oleh 12 petugas gabungan.
Baca: Kecelakaan di Kota Magelang, Sepasang Suami Istri Jadi Korban
Adhi mengatakan, dalam operasi ini, petugas juga fokus terhadap daerah potensi laka lantas, daerah rawan bencana, termasuk aksi terorisme.
Kewaspadaan juga terhadap potensi sweeping ormas.
"Kewaspadaan masih yakni teror, wilayah-wilayah yang berafiliasi dengan teroris, kita harapkan peran serta masyarakat memberikan informasi yang kita bisa mengantisipasi," katanya.
Lanjut Adhi, sejumlah himbauan juga diberikan kepada masyarakat pada saat perayaan Tahun Baru, salah satunya yakni imbauan untuk tidak melakukan konvoi karena akan menimbulkan kemacetan dan konflik.
"Kita mau meningkatkan kapasitas pariwisata di Magelang, kalau aman dan ramai, tentunya yang enak masyarakat Magelang. Oleh karena itu jaga situasi agar selalu adem. Jangan sampai ada konvoi, karena dapat menimbulkan kemacetan, ketemu konvoi lain bisa ada konflik," katanya. (TRIBUNJOGJA.COM)