Nasional

Luhut: NYIA Layani Enam Penerbangan Internasional Sehari di April 2019

Ia juga menginginkan bandara tersebut sudah bisa didarati pesawat pada pekan pertama April 2019.

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
IST
Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan bersama sejumlah pejabat meninjau proyek pembangunan NYIA di Temon, Kamis (20/12/2018). 

Dirinya optimistis bahwa jumlah wisatawan yang masuk DIY bisa meningkat dua kali lipat setelah NYIA beroperasi.

Pemerintah setempat perlu mengantisipasi lonjakan wisatawan tersebut.

"Bandara ini nanti mungkin akan lebih baik dari Bali,"kata Luhut.

Project Manager Pembangunan NYIA PT Angkasa Pura I, Taochid Purnama Hadi mengatakan pekerjaan akan dilakukan secara progresif hingga akhir tahun untuk mengejar target operasi April 2019 meski saat ini progres pekerjaan secara umum baru mencapai 22%.

Pada area airside (sisi udara), pihaknya memfokuskan pekerjaan pada penyelesaian landasan pacu, taxiway, dan apron.

Sedangkan di landside (sisi darat), pekerjaan difokuskan pada pembangunan terminal, main power house, ground water tank, tower, kargo, menara ATC, gedung administrasi dan sejumlah bangunan lainnya.

Fuel hydrant baru akan beroperasi optimal pada 2020 meski Pertamina telah menyiapkan armada kendaraan penyuplai bahan bakar pesawat selama masa operasi NYIA pada 2019 nanti.

Untuk listrik, NYIA disebutnya membutuhkan pasokan 8,66 Megawatt dan secara bertahap menjadi 12 Megawatt pada 2020.

Saat ini jaringan listrik mulai dikerjakan dengan pemindahan jalur dan penyambungan baru.

Bersamaan itu semua, pengerjaan underpass untuk Jalan Daendels atau Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di bawah kompleks NYIA juga tengah dikerjakan oleh PT WIjaya Karya dalam 11 zona.

Pihaknya meminta zona 9 dan zona 3 selesai saat NYIA mulai beroperasi sehingga permukaan atasnya bisa dilewati.

Akses keseluruhan jalan tersebut rencananya akan dibuka pada 2020.

Baca: Pembangunan Gedung Baru SDN 3 Glagah Terdampak NYIA Belum Juga Rampung

"Jumlah pekerja akan terus ditambah untuk pekerjaan selesai sesuai target. Dari sebelumnya 2000 orang pekerja menjadi 6.000 orang,"jelasnya.

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengatakan terkait pembangunan underpass JJLS saat ini sedang dalam tahapan sosialisasi dan Pemerintah Kabupaten ambil bagian dalam hubungannya dengan masyarakat untuk menyukseskan proyek NYIA.

Pemkab juga kebagian tugas untuk persiapan pembebasan lahan bagi keperluan pembanguna jaringan rel kereta api.

Di sisi lain, masih ada warga yang menolak pembangunan tiang listrik PLN di area NYIA.

"Kami juga berupaya terkait penyerapan tenaga kerja agar masyarakat Kulon Progo tidak sekadar jadi penonton sekaligus mendapat manfaat tambahan dari kesuksesan pembangunan. Kami juga sudah menandatangani MoU antara AP I dan PDAM perihal AirKu dan distribusi air bersih di bandara,"kata Hasto.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved