Gunungkidul
Angka Kriminalitas di Gunungkidul Cenderung Meningkat Jelang Natal dan Liburan Tahun Baru
Menurut data dari Polres Gunungkidul pada Oktober 2018 terjadi 19 kali kasus kriminal, meningkat pada bulan November menyentuh angka 31 kasus kriminal
Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribunjogja Wisang Seto Pangaribowo
TRIBUNJOGJA.COM,GUNUNGKIDUL - Jelang liburan Natal dan Tahun Baru, angka kriminalitas di Kabupaten Gunungkidul meningkat.
Hal tersebut dikemukakan Kapolres Gunungkidul, AKBP Ahmad Fuady, Kamis (20/12/2018).
Menurut data dari Polres Gunungkidul pada Oktober 2018 terjadi 19 kali kasus kriminal, meningkat pada November menyentuh angka 31 kasus kriminalitas.
Sedangkan pada Desember menurut Kapolres hampir setiap hari ada laporan kasus Kriminal.
"Polres Gunungkidul menjamin keamanan warga Gunungkidul maupun wisatawan jelang hari raya Natal dan libur tahun baru," katanya.
Baca: Hari Ini Harga Cabai Tembus Rp 40 ribu di Pasar Playen Gunungkidul
Untuk mengamankan peringatan hari raya Natal dan tahun baru pihaknya menyiagakan tim khusus berjumlah 30 personel yang disebar di tiap-tiap Polsek.
Angka kriminalitas naik disinyalir karena jelang hari raya Natal dan tahun baru banyak masyarakat yang membutuhkan dana berlebih untuk perayaan.
Selain tim pengamanan pihaknya juga akan terjunkan tim siber pungli mengingat di Kabupaten Gunungkidul saat liburan natal dan tahun baru sering dijumpai 'pak ogah' di jalan-jalan menuju tempat wisata di Gunungkidul yang sering mengarahkan wisatawan ke jalur-jalur tidak jelas.
"Tim siber pungli merupakan tim gabungan antara jajaran kepolisian, kejaksaan, dan inspektorat. Selain untuk antisipasi pak ogah juga untuk antisipasi kenaikan harga parkir yang tidak wajar," tuturnya.
Ia mengatakan kenaikan tarif parkir saat libur Natal dan tahun baru bisa mencapai Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu.
Ia juga menyarankan kepada pemerintah kabupaten Gunungkidul untuk mengarahkan kepala desa agar meminimalisir keberadaan 'pak ogah.'
"Biasanya wisatawan diarahkan ke jalur-jalur tikus, tanpa ada rambu-rambu petunjuk jalan," ucapnya.
Baca: Pemkab Gunungkidul Raih Anugerah Parahita Ekapraya Kategori Utama
Sementara itu, Bupati Gunungkidul Badingah, menuturkan terkait dengan adanya pak ogah yang mengarahkan ke jalur-jalur alternatif 'tikus' tanpa diberikan petunjuk arah pihaknya telah melakukan koordinasi dengan kepala desa untuk menyadarkan masyarakat.
"Ini suatu yang bersifat personal maka perlu dengan pendekatan personal bagaimana menyadarkan masyarakat karena itu akan mematikan wisata di daerah mereka dan masyarakat Gunungkidul secara keseluruhan," pungkasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)