Bantul
Hasil Uji Laboratorium Makanan BBPOM Temukan Kerupuk Mengandung Pewarna Tekstil di Pasar Imogiri
Hasil Uji Laboratorium Makanan BBPOM Temukan Kerupuk Mengandung Pewarna Tekstil di Pasar Imogiri
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
Laporan Reporter Tribun Jogja Ahmad Syarifudin
TRIBUNJOGJA.COM - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta melakukan uji laboratorium makanan di pasar Imogiri, Bantul, Selasa (18/12/2018).
Hasilnya, petugas menemukan makanan Kerupuk yang mengandung Rhodamin B atau zat pewarna pakaian yang biasa digunakan untuk industri tekstil.
"Hasil sampel dari uji laboratorium, kami menemukan dua macam kerupuk Sermier positif mengandung rhodamin B atau zat pewarna tekstil," kata Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Madya, BBPOM Yogyakarta, Rossy Hertati.
Menindaklanjuti temuan tersebut, petugas BBPOM langsung dengan cepat menelusuri asal kerupuk yang mengandung pewarna pakaian tersebut.
Baca: TPID Yogyakarta Waspadai Adanya Lonjakan Harga Jelang Natal dan Tahun Baru
Namun sayangnya, kata Rossy, pedagang kerupuk tersebut tidak mengetahui asal usul darimana pemasok kerupuk.
Pihaknya kemudian meminta sisa kerupuk yang mengandung rhodamin B itu tidak dijual lagi. Sisanya diserahkan kepada lurah pasar untuk diamankan.
Kata Rossy jika dikonsumsi secara terus menerus, efek dari Rhodamin B akan dapat membahayakan kesehatan manusia.
"Konsumsi jangka panjang bisa menyebabkan kanker," terang dia.
Dalam uji laboratorium makanan di pasar Imogiri, BBPOM Yogyakarta mengambil sedikitnya 25 sampel makanan dari lapak para pedagang.

Sampel makanan itu antara lain Bakso, Mie Basah, kerupuk, dan berbagai jajanan pasar. Sampel tersebut semuanya diuji di lokasi untuk mengetahui ada tidaknya kandungan bahan-bahan berbahaya.
Rossy mengatakan jelang libur Natal dan tahun baru seperti sekarang ini intensitas pengawasan makanan disejumlah pasar dan supermarket diperketat.
Diketahui, sebelumnya BBPOM juga melakukan uji sampel di pasar di Kulonprogo.
Pengawasan makanan ini dilakukan untuk memberikan jaminan bahwa makanan yang dikonsumsi masyarakat aman atau tidak mengandung zat berbahaya.
Baca: Antisipasi Bahan Berbahaya, BBPOM Yogyakarta Lakukan Uji Laboratorium Makanan di Pasar Imogiri
Biasanya, kata dia, yang sering ditemukan zat berbahaya dalam makanan itu seperti Rhodamin B, formalin dan boraks.
"Secara umum ada, tapi jumlahnya semakin menurun," tuturnya
Sementara itu, Kepala Bidang Sarana dan Distribusi Perdagangan, Dinas Perdagangan Bantul, Yus Warseno mengatakan dari hasil temuan itu, pihaknya akan segera memanggil penjual kerupuk pasar Imogiri untuk mengetahui lebih lanjut distributor dan produsen kerupuk yang mengandung rhodamin B tersebut.
Kata Yus Warseno, berdasarkan pengalaman, pedagang umumnya hanya menerima kiriman barang kemudian menjualnya.
Pedagang kebanyakan tidak tahu menahu proses pembuatan barang dagangan maupun identitas pengirim barang.
Namun demikian, pihaknya akan memanggil dan meminta pedagang untuk membuat surat pernyataan di atas materai.
"Supaya tidak mengulangi perbuatannya lagi," tuturnya.
Lebih lanjut, Yus Warseno menjelaskan supaya kejadian serupa tidak terjadi lagi, ia mengaku berencana membuat standar operasional (SOP) untuk pengawasan barang masuk pasar.
"Jadi semua barang yang masuk pasar akan dicek. Ini dilakukan untuk menjaga apakah barang itu aman dan tidak," tegas dia. (tribunjogja)