Travel
Wisata Edukasi Setren Opak Memanfaatkan Lahan DAS untuk Tarik Wisatawan
Bermula dari sanggar belajar anak-anak, Setren Opak menjadi magnet wisata khususnya wisata keluarga.
Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Satu lagi obyek wisata anyar di Bantul yakni Setren Opak.
Berada di Dusun Karangploso, Sitimulyo, Piyungan, lahan sekitar 1,3 hektar di Daerah Aliran Sungai (DAS) yang semula tak bisa diakses ini menjadi cantik dan menarik.
Makin menarik, pihak pengelola mengusung konsep eduwisata atau wisata edukasi.
Bermula dari sanggar belajar anak-anak, Setren Opak menjadi magnet wisata khususnya wisata keluarga.
Ketua pengelola Setren Opak, Dwi Yusufa mengatakan dulunya lahan tersebut sulit diakses orang dan sangat rimbun.
"Kami punya pandangan, karena kami berada di jalur wisata, kami membuat Setren Opak ini," jelas Dwi pada Tribunjogja.com usai acara peresmian Setren Opak, Minggu (16/12/2018) siang.
Berada di tepi sungai, makin terasa lengkap menjajal wahana kapal yang menyusuri rute sepanjang 700 meter bolak-balik.
Kapal sederhana tersebut dapat menampung kurang lebih 15 orang dewasa.
"Kapalnya dibuat oleh pemuda sini, didampingi ahli pembuat kapal. Jadi aman sesuai standar," jelas Dwi.
Selain susur sungai dengan kapal, terdapat pula spot-spot foto yang didekorasi sedemikian rupa menggunakan bambu.
Dari sisi edukasi, tiap akhir pekan diadakan les bagi anak-anak mulai dari les bahasa Inggris, tari, pantomim, hingga melukis.
Baca: Ada Susur Sungai di Wisata Edukasi Setren Opak
Jika perut lapar, tak perlu khawatir, kurang lebih ada 30 gubug jajanan yang menyediakan berbagai kuliner tradisional mulai dari mangut lele, nasi pecel, hingga nasi sayur rebung.
Sejak soft launching akhir Oktober lalu, Setren Opak sudah menarik banyak wisatawan.
"Kalau hari biasa, tiap sore itu, ada 200-300 pengunjung," kata Dwi. "Lebih banyak akhir pekan, ada 700-800 pengunjung," imbuhnya.
Sementara itu, GKR Mangkubumi yang pada kesempatan tersebut meresmikan Setren Opak, berharap wisata ini juga memerhatikan lingkungan.
"Ke depan tentunya sungai ini bisa semakin ditata. Pohon-pohonnya perlu diperindah. Ditanam pohon agar pemandangannya bisa dilihat dari kapal," katanya.
Juga untuk memerhatikan masalah kebersihan di lingkungan wisata ini.
"Masalah tentu akan semakin banyak seiring berkembangnya wisata. Apalagi bicara sungainya, dengan pemberdayaan wisata, harapannya sungai makin bersih," ujarnya.
Baca: GKR Mangkubumi Resmikan Wisata Edukasi Setren Opak
Ia juga mengimbau agar masyarakat dapat mempercantik kawasan tersebut dengan menanam pohon-pohon.
"Bukit-bukitnya bisa dipercantik dengan pohon yang asalnya dari wilayah ini, dan ditanami tanaman yang bisa menghasilkan air," tuturnya.
Menanggapi hal tersebut, pihak pengelola mengatakan telah memiliki master plan untuk menata pepohonan di tepi sungai.
Bahkan pihaknya berencana untuk menghidupkan kembali mata air di daerah tersebut yang telah mati.
"Untuk penataan pohon kami udah punya konsep master plan. Kami akan menata pohon di sebelah timur dan barat," terangnya.
"Ada kebun buah juga. Semua untuk menghidupkan kembali sumber mata air, ada dua sumber yang sudah mati. Maka akan kami tanami lagi pohon yang bisa menyerap air," pungkasnya. (*)
