Fakta di Balik Gunung Semeru Bertopi Kabut: Tak Terkait Mistis, Ini Penjelasan Ahli

Fenomena awan berbentuk mirip caping di puncak Gunung Semeru memang menarik untuk diamati. Fenomena tersebut biasa tetapi memang jarang terjadi.

Editor: iwanoganapriansyah
IST/BB-TNBTS
Puncak Gunung Semeru atau Mahameru di Kabupaten Lumajang, tertutup awan seperti bertopi Senin (10/12/2018). 

3. Jalur Pendakian Tetap Dibuka

Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) John Kennedie mengatakan, pendakian menuju puncak para dewa itu tetap dibuka seperti biasanya.

"Betul Mas. ( Pendakian) lancar dan landai - landai saja mas," katanya melalui pesan tertulis, Selasa (11/12/2018).

John mengatakan, adanya fenomena Puncak Semeru 'bertopi' itu tidak berpengaruh terhadap aktivitas pendakian di gunung dengan ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut itu.

John mengatakan, rencana penutupan jalur pendakian akan dilakukan pada Januari 2019 untuk pemulihan ekosistem seperti yang dilakukan sebelum - sebelumnya. "Kemungkinan Januari rencana ditutupnya," katanya.

4. Fenomena Serupa

Sutopo menyampaikan telah menjelaskan, fenomena di Puncak Semeru adalah fenomena biasa dan pernah dialami oleh puncak gunung lainnya.

"Ini fenomena alam biasa saja. Beberapa gunung pernah mengalami hal yang sama. Tergantung dinamika atmosfer lokal," katanya.

Sementara itu, dalam kondisi tertentu, fenomena pergerakan angin akan sangat berbahaya bagi pendakian. Para pendaki rentan terkena hyphotermia karena sangat dimungkinkan cuaca sangat dingin. (Andi Hartik/Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved