Bisnis

Peluang Usaha: Cabai Giling Kemasan

Untuk sebagian orang, menyantap makanan tanpa ada sensasi rasa pedas, berasa kurang nendang.

Editor: Ari Nugroho
kontan.co.id
Cabai giling kemasan 

Dwi mengingatkan pentingnya kalsium metabisulfit atau natrium bisulfit untuk menonaktifkan enzim yang menimbulkan reaksi pencoklatan pada cabai giling.

Perlu pula garam dapur dan asam atau natrium benzoat yang bermanfaat sebagai pengawet cabai giling.

Komposisi garam biasanya 20% hingga 30% dari total cabai giling.

Izin edar

Kemasan, Anwar mengatakan, juga memainkan peranan penting dalam usaha cabai giling, sekalipun membidik pengusaha kuliner.

Baca: Menilik Asal-usul Gudeg, Kuliner Khas Yogyakarta nan Melegenda Sejak Zaman Mataram

Sebenarnya, banyak produsen cabai giling yang berjualan di pasar tradisional tapi jarang bahkan tidak memperhatikan pengemasan.

Padahal, inilah yang menjadi keunggulan UD Usaha Tani.

Anwar berbagi rahasia, untuk kemasan botol, dia merendamnya terlebih dahulu dalam air yang mengandung kaporit 5 gram–10 gram untuk 1 meter kubik air.

Perendaman itu berlangsung kurang lebih 30 menit dalam wadah tahan karat.

Botol-botol itu kemudian direbus dengan air yang sama sampai mendidih.

Sementara tutup botol cukup menjalani proses perebusan dengan air biasa menggunakan wadah berbeda.

Untuk mengangkat botol dan tutupnya, gunakan alat penjepit dan sebaiknya memakai sarung tangan sebagai isolator panas.

Baca: Sambil Berendam di Kolam Cabai Peserta Lomba Ditantang Menyantap 50 Cabai dalam 1 Menit

Untuk memasukkan cabai giling ke dalam botol, gunakan injektor pasta.

Masukkan cabai giling hingga 1,5 cm–2 cm di bawah mulut botol.

“Ini untuk memastikan prosesnya higienis,” ungkap Anwar.

Halaman
1234
Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved