Kesehatan
Makanan Pedas Sering Bikin ke Belakang Tak Nyaman, Begini Mengatasinya
Selain membuat mulut terasa terbakar, makanan pedas juga membuat anus terasa panas ketika buang air besar keesokan harinya.
Anda jangan tertawa. Steven D Wexner, MD, direktur Digestive Disease Center di Cleveland Clinic Florida benar-benar menyarankan Anda untuk menjaga dubur tetap bersih dan kering usai makan makanan pedas untuk mengurangi rasa terbakar dan gatal-gatal.
Cara mencuci dubur yang baik, ujar Wexner dan Arnold Wald MD dari University of Wisconsin Madison, adalah dengan menggunakan sabun yang lembut dan air hangat.
Setelah dicuci, aplikasikan krim yang mengandung calamine pada anus untuk mengurangi ketidaknyamanan Anda.
Meski demikian, Wexner juga menyarankan Anda untuk konsultasi ke dokter bila rasa terbakar usai buang air besar berlangsung terus menerus.
Hal ini bisa menjadi pertanda adanya penyakit yang lebih serius, seperti infeksi atau bahkan kanker.
Baca: Tinggalkan Kebiasaan Konsumsi Ayam Pedas dan Susu Bersamaan, Ini Alasannya
3. Makan cabai tiga minggu berturut-turut
Hal ini mungkin terdengar gila, tetapi Sutep Gonlachanvit, MD, ketua divisi gastroenterologi di Chulalongkorn University, Thailand, menyarankan Anda untuk terus-terusan makan makanan pedas selama tiga minggu, walaupun mengalami diare dan rasa terbakar.
Latihan spartan ini dilakukan untuk menciptakan efek desensitisasi atau penurunan sensasi dubur.
Dalam penelitiannya, orang-orang yang mengonsumsi 2,1 gram cabai per hari atau sekitar 1,25 sendok teh cabai bubuk selama tiga minggu tidak lagi mengalami rasa terbakar yang luar biasa ketika buang air besar.(TRIBUNJOGJA.COM)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Makanan Pedas: Kenapa Masuknya Panas, Keluarnya Juga Panas?", https://sains.kompas.com/read/2018/12/03/200800623/makanan-pedas--kenapa-masuknya-panas-keluarnya-juga-panas-.
Penulis : Shierine Wangsa Wibawa
Editor : Shierine Wangsa Wibawa