Cak Nanto: Saya Tidak Akan Seret Pemuda Muhammadiyah ke Politik Praktis
"Pemuda Muhammadiyah tidak akan saya seret ke dalam politik praktis," ujar Cak Nanto, menjawab posisi Pemuda Muhammadiyah dalam menghadapi tahun polit
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: ribut raharjo
Laporan Reporter Tribun Jogja Ahmad Syarifudin
TRIBUNJOGJA.COM - Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah terpilih, Sunanto atau biasa disapa Cak Nanto menyatakan tidak akan membawa Pemuda Muhammadiyah ke dalam pusaran politik praktis.
Hal itu ditegaskan Cak Nanto ketika memberikan keterangan kepada awak media setelah perolehan suaranya unggul dalam Pemilihan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah di Gedung Sportorium, UMY, Rabu (28/11/2018).
"Pemuda Muhammadiyah tidak akan saya seret ke dalam politik praktis," ujar Cak Nanto, menjawab posisi Pemuda Muhammadiyah dalam menghadapi tahun politik.
Kendati tidak akan terlibat dalam politik praktis, namun, Cak Nanto mengaku tetap akan menggerakkan kader-kader yang memiliki potensi secara individu untuk berpolitik.
Diketahui sebelumnya, Cak Nanto tampil sebagai Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah yang baru setelah suaranya unggul dalam proses Pemilihan di Muktamar XVII di UMY.
Sunanto yang sebelumnya menjabat sebagai Hubungan Antar Lembaga Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah itu mendapatkan 590 suara dari 1.196 daftar pemilih. Mengalahkan calon ketua umum lainnya.
Dalam perhitungan surat suara, Cak Nanto menang dengan cukup meyakinkan, meninggalkan dua pesaing lainnya Ahmad Fanani dan Ahmad Labib. Fanani memperoleh 266 suara dan Ahmad Labib mendapatkan 292 suara.
Sedangkan Sukron dan Faisal masing-masing mendapatkan 2 suara. Sementara Andi Fajar 0 suara.
Ketua Umum terpilih Cak Nanto mengatakan, kemenangannya di pucuk Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah merupakan kemenangan bersama.
"Perjuangan pasti berat. Saya berharap semua pihak akan bekerjasama dengan kami dalam menggerakkan nilai-nilai Pemuda Muhammadiyah," tuturnya.
Menurutnya, perjuangkan berat karena nama besar Pemuda Muhammadiyah yang telah dicapai oleh Kakanda Dahnil anzar Simanjuntak begitu besar respek terhadap Pemuda Muhammadiyah.
Sehingga kepemimpinan ke depan harus lebih kuat, lebih besar dan mampu mengantarkan kader-kader ke orbitasenya.
Dalam menjalankan roda kepemimpinan, ia juga mengaku akan merangkul dan menanyakan kembali kepada masing-masing kubu calon ketua umum untuk bekerjasama.
"Membangun pemuda tidak bisa dikerjakan sendiri, semua harus merangkul bergandengan tangan untuk membangun pemuda ini. Tidak bisa dikerjakan sendiri," ujar dia. (*)