Kisah Tragis 145 Paus Menangis dan Meneteskan Air Mata Sebelum Mati Bersama Saat Terdampar
Sekitar 145 paus terdampar di pantai terpenci yang tengah surut. Ada air mata di mata mereka dan mulut mereka mengeluarkan suara sedih
Toh, Carlson tidak mau menyerah. Dia berlari ke arah pondok tersebut sembari berharap di sana ada pemancar radio untuk meminta pertolongan.
Sayang harapannya hanya sekadar harapan. Pemancar radio tak ditemukan.
Baca: PSS SLEMAN Resmi Promosi ke Liga 1 2019, Menang 2-0 Atas Kalteng Putra
Tangisan paus
Carlson dan rekannya segera balik ke pantai untuk menolong sebisanya.
Dia coba bantu mendorong paus dewasa ke tengah laut tapi.
Carlson hanya bisa mendorong beberapa bayi ikan paus muda ke perairan lebih dalam.
Sementara paus dewasa praktis tak bisa didorong karena badannya terlalu berat.
Para paus tersebut terlalu berat.

Baca: Lukisan Erotis Ratu Sparta Ditemukan di Reruntuhan Kota Kuno Pompeii
"Saya tidak akan pernah melupakan tangisan mereka, cara mereka memperhatikan saya ketika saya duduk bersama mereka di air."
"Bagaimana mereka dengan putus asa mencoba berenang tetapi berat badan mereka hanya menggali lebih dalam ke pasir," tulisnya di Instagram.
"Kamu bisa merasakan ketakutan pada hewan, mereka melihatmu. Mereka mengawasimu dan mereka memiliki mata yang sangat mirip manusia."
Selama beberapa jam berikutnya, tidak ada yang bisa dilakukan selain menunggu.
"Aku tahu mereka pasti akan mati," tulis Carlsondi Instagram. "Aku berlutut di pasir berteriak dengan frustrasi dan menangis, dengan suara puluhan paus yang mati di belakangku, benar-benar sendirian."
Beberapa jam kemudian, Julian teman Carlson, datang dengan sekelompok penjaga hutan.
Karena hari sudah malam, tidak banyak yang bisa dilakukan.