Muktamar ke XVII Pemuda Muhammadiyah
Soal Dana Kemah, Pemuda Muhammadiyah Bantah Adanya Laporan Dana Fiktif
Soal Dana Kemah, Pemuda Muhammadiyah Bantah Adanya Laporan Dana Fiktif
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
Laporan Reporter Tribun Jogja Ahmad Syarifudin
TRIBUNJOGJA.COM - Sekretaris Jenderal Pemuda Muhammadiyah Irfannusir Rasman, mengatakan tidak ada anggaran fiktif yang digunakan dalam kegiatan apel dan kemah Pemuda Islam di Prambanan 2017 silam.
Statemen itu sekaligus membantah pernyataan pihak kepolisian yang menduga ada laporan pertanggungjawaban (LPJ) fiktif yang dibuat oleh pemuda Muhammadiyah.
"Saya kira nggak fiktif, yang jelas kita sudah kembalikan uang 2 miliar itu dengan dibantu pimpinan pusat muhammadiyah,"kata Irfan disela acara Muktamar ke-XVII, Pemuda Muhammadiyah di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Senin (26/11/2018).
Baca: Muktamar ke-XVII Pemuda Muhammadiyah : Enam Calon Bersaing jadi Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah
Menurutnya, laporan dana fiktif ataupun tidak, pihaknya mengaku sudah mengembalikan uang tersebut ke pihak Kementerian Pemuda dan olahraga.
"Fiktif atau tidak, kita kembalikan ke Kemenpora yang jelas Kemenpora sudah membantah bahwa tidak ada pemeriksaan BPK RI dan tidak ada penyimpangan,"tegasnya.
Sejumlah jajaran Pimpinan Pemuda Muhammadiyah, menurut Irfan tidak akan menghindar dan tidak akan mundur dalam menghadapi kasus tersebut.
Termasuk ketua umumnya Dahnil Anzar Simanjuntak dan Ketua Bidang Ekonomi Pemuda Muhammadiyah Ahmad Fanani.
"Ketua Umum (Pemuda Muhammadiyah) Dahnil tidak mundur, Fanani juga tidak mundur. Karena memang dari awal kita tidak melakukan penyimpangan dana itu," jelas dia.
Baca: Amien Rais Enggan Tanggapi Soal Jeweran pada Haedar Nashir
Sementara itu, Ketua Bidang Ekonomi Pemuda Muhammadiyah yang kala itu juga sebagai ketua panitia kemah pemuda Islam dari pemuda Muhammadiyah, Ahmad Fanani mengatakan Pemuda Muhammadiyah tidak menerima anggaran tersebut sebagai penyelenggara.
"Itukan dananya bantuan, terus sifatnya bukan penyelenggaraan. Itu sebenarnya dana bantuan, penyelenggaranya teman-teman Ansor (Gerakan Pemuda Ansor) maka-nya besarannya lebih besar ke teman-teman Ansor," terang Fanani
Menurut dia, pihaknya datang sebagai peserta bukan sebagai penyelenggara.
"Kami datang saja hadir, nanti silakan difasilitasi. Kami dikasih anggaran untuk mobilisasi, mobilisasi itu transport akomodasi tergantung kebutuhan lainnya,"ucap dia.
Ketika sekali lagi disinggung mengenai dugaan LPJ fiktif oleh pihak kepolisian, dirinya enggan berkomentar banyak. Dengan alasan tidak mau berspekulasi.
Termasuk ketika dimintai tanggapan perkataan Dahnil yang menyebutkan tanda tangan dalam laporan kegiatan apel dan kemah pemuda Islam dari hasil scan. (tribunjogja)