Kota Yogyakarta

Guru Diminta Ikuti Perkembangan dan Terus Kembangkan Kompetensi

Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Drs Edy Heri Suasana mengatakan guru dituntut memiliki komitmen dalam menghadapi perubahan.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / kurniatul Hidayah
Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Edy Heri Suasana. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Drs Edy Heri Suasana mengatakan guru dituntut memiliki komitmen dalam menghadapi perubahan.

Ia mengatakan banyak perubahan yang terjadi, jika guru tidak mengikuti perkembangan tersebut, guru bisa ditinggalkan muridnya.

"Perubahan memang menajdi tantangan bagi guru. Perubahan itu kan bentuknya macam-macam, bisa berubahan kurikulumnya, perubahan media pembelajarannya, bahkan juga perubahan muridnya. Maka memerlukan komitmen guru untuk maju dan berubah," katanya Senin (26/11/2018).

Baca: Momentum Hari Guru Nasional, IGI DIY Menyerahkan Anugerah Pendidikan

"Kita tahu industri berkembang, teknologi berkembang, kurikulum juga berkembang, kalau guru tidak mau maju dan berubah, bisa jadi ditinggalkan muridnya. Maka guru diharapkan dapat menyikapi perubahan dengan positif," sambungnya.

Ia pun berharap guru-guru di Kota Yogyakarta mau belajar.

Dengan sikap yang mau belajar tersebut, lanjutnya memicu guru untuk terus mengembangkan kompetensinya.

Perubahan jika disikapi postif, justru memiliki dampak positif juga untuk pendidikan.

Guru merupakan sosok yang digugu dan ditiru.

Konsep tersebut yang perlu terus dihayati.

Menurutnya dimensi guru dan dimensi murid harus dipadukan.

"Guru itu kan digugu dan ditiru. Guru harapannya juga bisa menjadi pembimbing yang baik. Sementara untuk murid harapannya juga bisa menempatkan posisinya sebagai sosok yang dibimbing, difasilitasi, dibina, dipandu. Sehingga kalau murid tahu posisinya, ia bisa memuliakan guru. Jadi dimensi guru dan murid harus dipadukan. Tentu kita semua ingin nantinya murid-murid memiliki karakter yang baik, sopan, santun, arif," ujarnya.

Baca: Guru Malaysia Paling Berdedikasi, Bagaimana Guru di Indonesia?

Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru menjadi salah satu penentu keberhasilan proses pendidikan.

Ia pun menyoroti perbuhaan karakteristik anak didik di era globalisasi.

Menurutnya hal tersebut menuntut adanya pergeseran paradigma dalam pembelajaran.

"Perubahan itu menuntut guru untuk menggeser paradigma. Guru tidak lagi sebagai pengontrol anak didik, tetapi diharapkan dapat lebih banyak memberi kesempatan kepada anak didik untuk mengeksplorasi kemampuan. Baik dari segi fisik maupun intelektual, serta kontrol diri melalui rangsangan kreatif guru," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved