Dahnil Anzar Tegaskan Pemuda Muhammadiyah Tetap Netral dalam Politik

Pemuda Muhammadiyah, menurut Dahnil secara institusional tetap netral dalam Pilpres 2019

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak ketika ditemui di sela-sela acara sidang Tanwir menjelang Muhtamar ke-XVII di UMY, Bantul, Minggu (25/11/2018) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ahmad Syarifudin

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Terkait kasus dugaan mark-up dana kemah pemuda Islam yang sedang menyeret pemuda Muhammadiyah, ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengaku tidak mengetahui siapa pelapornya.

Apakah dugaan mark-up dana kemah pemuda Islam, terkait persoalan politik?

Dahnil menjawab tidak tahu.

Namun yang jelas, persoalan itu tidak terkait dengan sikap politik pemuda Muhammadiyah.

Karena Pemuda Muhammadiyah, menurut Dahnil secara institusional tetap netral.

"Tetapi secara pribadi kan teman-teman sudah tahu, saya ini koordinator jubir timses pemenangan Prabowo-Sandi. Tapi kemudian jika saya mengajak teman-teman pemuda Muhammadiyah untuk memilih Prabowo-Sandi itu wajar," ucap Dahnil, saat ditemui di sela-sela sidang Tanwir pemuda Muhammadiyah di UMY, Minggu (25/11/2018)

"Mengajak anak pemuda Muhammadiyah, bukan mengajak institusi pemuda Muhammadiyah. Karena (pemuda Muhammadiyah( itu netral," imbuh dia.

Hal itu bisa dibuktikan, kata Dahnil, dalam Muhtamar ke-XVII di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Pemuda Muhammadiyah akan mengundang segenap tokoh nasional.

Termasuk Presiden RI, Joko Widodo, diundang dalam kapasitasnya sebagai Presiden dan tokoh nasional.

"Jadi Pak Jokowi (diundang) statusnya sebagai presiden atau tokoh nasional, bukan calon presiden," jelasnya.

Selain Presiden Joko Widodo, sejumlah tokoh nasional juga akan turut diundang.

Antara lain Amien Rais, Zulkifli Hasan dan Prabowo Subianto.

"Pak Jokowi terjadwal hari Senin, tapi belum terkonfirmasi sampai hari ini. Kemudian ada Pak Amien Rais dan
Zulkifli Hasan hari Senin (26/11/2018) dan pak Prabowo hari Rabu (28/11/2018),"terang dia. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved