Bantul
BPBD Bantul Anggarkan Rp1 Miliar untuk Pembentukan 5 Desa Tanggap Bencana Tahun Depan
Rencananya akan ada lima desa yang akan diresmikan sebagai destana di 2019 mendatang.
Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul akan kembali bentuk desa tanggap bencana (destana).
Rencananya akan ada lima desa yang akan diresmikan sebagai destana di 2019 mendatang.
Menurut Plt Kepala BPBD Bantul, Dwi Daryanto, lima desa ini nantinya merupakan desa yang terletak di daerah-daerah penyangga.
"Sejauh ini desa yang di selatan Bantuk sudah. Total ada 28 desa dari 75 desa di Bantul," kata Dwi seusai acara peresmian Desa Srihardono sebagai destana, di Lapangan Tulung, Srihardono, Pundong, Bantul, Minggu (25/11/2018) siang.
Pihaknya mengajukan anggaran untuk masing-masing desa sekitar Rp200 juta.
"Kurang lebih 200 juta. Tahun ini hanya meresmikan dua destana. Tahun depan kami rencanakan ada lima," katanya.
Dana tersebut khusus dialokasikan untuk pelatihan kepada masyarakat dan forum penanggulangan risiko bencana (FPRB) di masing-masing desa.
"Alokasinya untuk pelatihan, sarana prasarana, dan bantuan alat-alat," tutur Dwi.
Lima desa tersebut, kata Dwi merupakan desa yang berada di daerah penyangga.
"Sejauh ini yang sudah destana itu di daerah selatan Bantul. Maka nanti rencananya lima desa ini yang ada di daerah penyangga seperti di daerah Banguntapan, Sewon, dan lainnya," paparnya.
Pihaknya akan melihat terlebih dahulu potensi rawan bencana di daerah-daerah yang menjadi sasaran tersebut.
"Potensinya tentu berbeda-beda sesuai kerawanannya," ungkapnya.
Program destana ini menjadi penting khususnya di wilayah Bantul yang memiliki 12 potensi ancaman bencana, mulai dari banjir hingga gempa bumi.
Sehingga peran masyarakat sangat diperlukan agar dapat siaga dan tanggap menghadapi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi. (*)