Temuan Fosil di Situs Semedo Tegal

Empat Temuan Menakjubkan di Situs Purba Semedo Tegal, Salah Satunya Fosil Geraham Kingkong

Empat Temuan Menakjubkan di Situs Purba Semedo Tegal, Salah Satunya Fosil Geraham Kingkong

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Hari Susmayanti
Balar Yogyakarta
Spesimen Semedo 3417 berupa fosil mandibula (rahang) dan gigi geligi primata besar jenis Gigantopithecus (kingkong) yang ditemukan di Situs Semedo. 

3. Alat Litik Koral Kersikan

Contoh alat paleolitik kapak genggam temuan dari Situs Semedo berbahan koral kersikan dan gamping kersikan.
Contoh alat paleolitik kapak genggam temuan dari Situs Semedo berbahan koral kersikan dan gamping kersikan. (Sofwan Noerwidi/Balar Yogyakarta)

Penelitian di Semedo menunjukkan temuan alat-alat paleolitik berbahan sangat khas, dan jarang ditemukan di lokasi lain di Indonesia. 

Hingga 2014, telah terkumpul tidak kurang 500 artefak berupa alat masif berukuran sebesar genggaman tangan dan lainnya berukuran lebih kecil. 

Jenisnya ada kapak penetak, kapak perimbas, alat serpih, bati inti, dan alat serut. Menariknya alat paleolitik ini ada yang berbahan batu koral kersikan (silicified coral).

Baca: Pemkab Madiun Laporkan Temuan Fosil ke Sangiran

Alat batu berbahan koral kersikan ini baru ditemukan di Semedo. Sisanya berbahan batu gamping kersikan silicified limestone) maupun batu rijang (chert). 

Keberadaan alat-alat paleolitik batu ini dari hasil penelitian Sofwan Noerwidi dan Siswanto (2014), menguatkan posisi Semedo sebagai titik penting rangkaian situs Plestosen.

Juga menunjukkan posisi penting proses migrasi dan kolonisasi manusia purba di Jawa. Posisi geografis Semedo sangat strategis karena di titik singgungan pegunungan Serayu Utara dan dataran aluvial pantai utara Jawa.  

Dataran aluvial ini didominasi endapan vulkanik dari Gunung Slamet. Bagian dasar situs Semedo diperkirakan berumur tersier pada pembentukan masa akhir Pliosen.

4. Fosil Gajah Purba Mastodon

Tiga jenis fauna Ordo Proboscidea terdiri Elephas, Stegodon dan Mastodon yang pernah hidup selama bergenerasi di Semedo, Tegal.
Tiga jenis fauna Ordo Proboscidea terdiri Elephas, Stegodon dan Mastodon yang pernah hidup selama bergenerasi di Semedo, Tegal. (BPSMP Sangiran)

Banyak temuan fosil fauna Ordo Proboscidea di Situs Semedo ini. Di antaranya fosil Sinomastodon Bumiayunensis, Stegodon Trigonocephalus, Stegodon Pygmy Semedoensis, Stegodon Hypsilopus, Elephas Planifrons dan Elephas Hysundricus. 

Keberadaan binatang-binatang besar berbelalai itu menujukkan keragaman luar biasa fauna dan lingkungan alamnya, dengan rentang waktu kehidupan sangat panjang tanpa terputus sejak 2 juta hingga 1,5 juta tahun lalu. 

Jejak kehidupan Mastodon, atau kemungkinan lain Cryptomastodon, diketahui dengan temuan molar fauna itu di Semedo. Setelah Mastodon lenyap dari Jawa pada 1,5 juta tahun lalu, belum pernah lagi ditemukan jejaknya di wilayah lain. 

Dengan kehadiran Mastodon ini, membuktikan pula Semedo menjadi situs prasejarah kuarter tertua di Pulau Jawa. Lokasi Semedo ini kebetulan berdekatan dengan lokasi temuan gigi molar Sinomastodon bumiayuensis pada 1932 oleh van der Maarel.

Demikianlah, empat fakta menakjubkan temuan bukti kehidupan prasejarah di Semedo. Kemungkinan akan muncul temuan-temuan lain yang tak kalah menakjubkan di masa depan. 

Termasuk kemungkinan munculnya fosil hominid lain, selain satu individu Homo Erectus Tipik yang hanya menyisakan fragmen atap tengkorak di bongkahan pasir krikilan yang telah membatu.(Tribunjogja.com/xna) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved