Yogyakarta
Pemda Harus Manfaatkan TI Hadapi Era Disruptif
Pemda Harus Manfaatkan TI Hadapi Era Disruptif dan Revolusi Industri 4.0
TRIBUNJOGJA.COM - Era disruptif dan revolusi industri 4.0 merupakan era tantangan sekaligus peluang bagi semua pihak.
Tuntutan zaman yang semakin cepat serta laju yang tidak dapat diprediksi, menjadikan tatanan ditandai oleh ketidakpastian dan kompleksitas.
Pemerintah daerah (Pemda) sebagai regulator, mesti memanfaatkan era tersebut untuk mendorong dan ambil bagian dalam mewujudkan sektor bisnis dan organisasi menjadi lebih efektif dan efisien dengan pemanfaatan teknologi informasi (TI).
Kepala Lembaga Kerjasama dan Urusan Internasional UMY, Eko Priyono Purnomo mengatakan, peran dan keterlibatan Pemda dalam era disruptif harus dijawab cepat oleh semua elemen agar stabilitas dan pertumbuhan ekonomi daerah tercapai dengan baik.
Baca: Gumbregan, Tradisi Ulang Tahun Ternak di Gunungkidul yang Masih Tetap Lestari
"Pemda dalam hal ini juga dituntut untuk selalu melakukan inovasi dengan kebutuhan masyarakat. Karena dampak dari era disruptif akan menyebar ke semua lapisan baik sosial, ekonomi, maupun kebudayaan," kata dia, dalam kegiatan Government Gathering yang mengangkat tema 'Strategi Inovatif dan Kreatif Pemerintah Daerah dalam Menghadapi Era Disruptif', Selasa (20/11/2018) di Asri Medical Center.
Lebih lanjut, Eko menerangkan bahwa, Pemda diharapkan dapat menjalin kemitraan dengan perguruan tinggi dan pihak lain agar riset dan pengetahuan yang dimiliki dapat dimanfaatkan Pemda dalam mengelola kebijakan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Trisaktiyana tak menampik jika revolusi industri 4.0 akan meliputi semua segmen kehidupan terlebih di dalam dunia ekonomi bisnis.
Sakti melanjutkan, dari semua hal itu ciri utama yang muncul adalah adanya konektivitas dan himpunan data untuk memungkinkan masyarakat bisa terhubung satu dengan yang lain secara cepat.
DIY yang bisa dikatakan hanya mempunyai potensi di bidang pariwisata, SDM, maupun, budaya, kata dia, memang seharusnya memerlukan pengelolaan himpunan data agar pemangku kepentingan dapat mengambil kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan zaman.
"Revolusi industri 4.0 ini tentunya memang harus kita sikapi dengan arif agar kita bisa menghadapi lebih baik. Dan kita masih terkendala dalam menciptakan himpunan data untuk mengambil kebijakan," ungkap Sakti. (tribunjogja)