Internasional
Bayi Badak Afrika Ditemukan di Dekat Tubuh Induknya yang Mati Diburu
Bayi Badak Afrika di Afrika Selatan Ditemukan di Dekat Tubuh Induknya yang Mati Diburu
Penulis: say | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM - Bayi badak di Afrika selatan ditemukan di dekat tubuh kedua orangtuanya, yang mati karena diburu.
Tim penyelamat yang menamakan diri Tim Rhino 911 segera memasukkannya ke mobil, untuk membawanya ke tempat yang aman.
Tim konservasi badak tersebut berada di daerah itu untuk memangkas tanduk badak.
Ini berguna untuk mencegah para pemburu membunuh mereka karena untuk diambil tanduknya.
Baca: Program Inseminasi Buatan Untuk Sapi di Bantul Tembus 33.188 Ekor
Namun rupanya, para pemburu datang ke lokasi terlebih dahulu daripada tim konservasi, untuk membunuh beberapa badak dan mengambil tanduknya.

Satu di antara badak yang mati adalah induk yang masih memiliki bayi kecil.
Tim Rhino 911 menamai bayi badak malang itu dengan nama David, untuk menghormati Yayasan Satwa Liar David Shepherd, yang mendanai pekerjaan Rhino 911.
Pilot dan co-founder Rhino 911, Nico Jacobs mengatakan, badak kecil itu bisa mati karena dehidrasi jika tidak diselamatkan.
Baca: Komunitas Kandang Kebo Kunjungan ke Borobudur, Ingin Lihat Relief Tentang Batik Kuno
"Ini adalah masalah yang kita hadapi di Afrika Selatan setiap minggu - sangat menyedihkan bahwa orang-orang tidak dapat bersatu untuk menyelamatkan hewan-hewan menakjubkan ini," kata Nico, seperti dilansir dari Daily Mail, Minggu (18/11/2018).
Hanya dalam satu dekade, lebih dari 7.000 badak Afrika telah dibunuh oleh para pemburu untuk diambil culanya.

Permintaan akan cula badak yang tinggi datang dari pasar Asia, karena pandangan keliru bahwa cula badak dianggap memiliki khasiat obat kuno.
Dari 2007 hingga 2014, pertumbuhan angka perburuan badak mencapai lebih dari 9.000 persen.
Bila perburuan badak terus berlanjut, spesies ini akan punah.
Tanduk badak di pasar gelap dihargaii sekitar £ 2,330 atau $ 3,000. (*)