Bantul

Antisipasi Potensi Bencana Longsor dan Banjir, BPBD Bantul Bentuk Pos Pantau di 20 Titik

Antisipasi Potensi Bencana Longsor dan Banjir, BPBD Bantul Bentuk Pos Pantau di 20 Titik

Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/ Amalia Nurul Fathonaty
Plt Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto mengimbau masyarakat tetap waspada dan melihat kondisi alam untuk antisipasi bencana longsor dan banjir. 

TRIBUNJOGJA.COM - Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Bantul membentuk pos pantau di 20 titik yang ada di 7 kecamatan. 

Kecamatan tersebut yakni Piyungan, Dlingo, Pleret Imogiri, Kasihan, Banguntapan, dan Pundong.

"Untuk siagakan jembatan informasi tentang bencana di wilayah tersebut. Jadi tidak setiap hari, hanya saat terjadi hujan, saat ada tanah-tanah potensi longsor lalu dilaporkan untuk antisipasi," jelas Plt Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto.

Desa-desa yang rawan longsor tersebut yakni Srimartani, Srimulyo, Wonolelo, Mangunan, Munthuk, Seloharjo, dan Selopamioro.

Baca: Banyak Sampah di Sungai Bantul, Bupati Perintahkan Lurah dan Camat Bersihkan Sungai

"Ada ekstra pengawasan karena desa-desa itu potensi terjadi longsor. Kalau (potensi) banjir di Kasihan, di sungai Bedog dan Winongo," paparnya. Titik rawan banjir lainnya yaitu di Banguntapan dan Pleret.

Sebelumnya, pihaknya memang telah melakukan koordinasi dengan instansi dan forum terkait untuk kewaspadaan bencana.

"Untuk antisipasi bencana banjir dan longsor, tadi koordinasi dengan instansi dan forum untuk meningkatkan kewaspadaan. Manakala terjadi hujan yang cukup ekstrem bisa antisipasi dan saling menyampaikan informasi lebih cepat," jelasnya saat ditemui Tribun Jogja, Jumat (16/11/2018) siang. (tribunjogja)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved