DPRD DIY Gelar Wayangan, Eko Suwanto Ajak Jaga Keistimewaan DIY dengan Nguri-uri Kabudayan
Pagelaran wayang kulit digelar untuk memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November lalu.
TRIBUNJOGJA.COM - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY bakal menggelar Pagelaran Wayang Kulit sedalu natas dengan lakon Wahyu Makutarama oleh dalang Ki Seno Nugroho di Halaman Kantor DPRD DIY, Jl Malioboro, Yogyakarta pada Jumat (16/11/2018) malam. Pagelaran wayang ini terbuka untuk umum dan gratis.
Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto dalam sesi Jumpa Pers di Kantor DPRD DIY, Kamis (15/11/2018) siang mengatakan, pagelaran wayang kulit digelar untuk memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November lalu. Selain, juga sebagai momentum masyarakat Yogyakarta menikmati hiburan wayang kulit.
“Pesan dalam lakon Wahyu Makutarama semoga bisa jadi pelecut semangat DPRD mewujudkan cita-cita bersama Pemerintah Daerah dan elemen masyarakat dalam upaya untuk mensejahterakan masyarakat DIY. Kami meminta dukungan semua pihak agar acara ini berjalan lancar dan sukses,” kata politisi muda PDI Perjuangan ini.
Dalam lakon Wahyu Makutarama, tertuang konsep seorang pemimpin bangsa yang baik, bijaksana dan merupakan sosok yang diidamkan bangsa.
Di dalamnya, terkandung sebuah Hastabrata yaitu delapan pedoman ilmu tentang perilaku manusia dalam leadership atau kepemimpinan dan cara manajemen.
Lebih dari itu, lanjut Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DIY ini, pihak DPRD ingin ikut menjaga seni tradisi melalui wayang kulit yang menjadi salah satu unsur keistimewaan Yogyakarta.
Harapannya dengan pagelaran ini, rasa cinta masyarakat Yogyakarta terhadap wayang kulit tetap terjaga. Tak terkecuali masyarakat luar daerah seperti wisatawan.
“Ada sekitar 600 tokoh masyarakat di DIY kita undang termasuk Muspida di empat kabupaten dan satu kota di DIY. Silahkan masyarakat juga datang menikmati pagelaran wayang. Wisatawan lokal maupun mancanegara yang sedang berada di Malioboro juga bisa menyaksikan pagelaran wayang kulit ini,” kata Eko. (*)