Kulonprogo
Pentas 1000 Penari Anggguk Tutup Upacara Hari jadi Kulonprogo
Gelaran Sewu Angguk menjadi pemungkas upacara peringatan Hari Jadi ke-67 Kabupaten Kulonprogo, Senin (15/10/2018) di Alun-alun Wates.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM - Gelaran Sewu Angguk menjadi pemungkas upacara peringatan Hari Jadi ke-67 Kabupaten Kulonprogo, Senin (15/10/2018) di Alun-alun Wates.
Aksi mereka menyita perhatian segenap tamu undangan dan masyarakat yang hadir dalam acara itu.
Gerakan yang ikonik dipadu iringan musik nan meriah mampu membius para penonton untuk tak mengalihkan pandangannya barang sekejap saja.
Formasi massal yang melibatkan kelompok besar perempuan dari kalangan seniman dan pelajar di Kulonprogo ini pun sukses menghadirkan kemeriahan secara kolosal di acara itu.
Meski hanya berdurasi sekitar 10 menit, gempitanya sungguh terasa. Pada upacara itu, hadir antara lain Bupati dan Wakil Bupati Kulonprogo dan jajarannya, Wakil Gubernur DIY, forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) Kulonprogo, dan sejumlah pejabat lain.
Baca: Terapkan Teknologi Informasi di Dunia Pendidikan, Gunungkidul Raih Ki Hajar Award
Sekretaris Dinas Kebudayaan Kulonprogo seklaigus inisiator pertunjukan Sewu Angguk, Joko Mursito mengatakan konsep pagelaran yang baru sekali ini digelar adalah untuk mendorong kebanggan masyarakat terhadap kesenian tradisional tersebut.
Apalagi, tari Angguk sudah didapuk menjadi kesenian unggulan Kulonprogo. Tak hanya sekadar mencintai, masyarakat juga didorong untuk bisa mempraktikkannya.
Maka itu, dalam pertunjukan kali ini, pihaknya tak hanya menggandeng penari dari sekitar 40 sanggar tari melainkan juga kalangan pelajar.
"Jadi, tarian ini tidak hanya ditarikan oleh penggiat sanggar tapi juga anak sekolah. Pada pertunjukkan ini, kami melibatkan siswa dari SMA/SMK se-Kulonprogo,"kata Joko. (tribunjogja)