Kisah Tragis Para Ahli Botani yang Mati Kelaparan saat Menjaga Benih Tanaman Pangan

Ketika tentara Jerman menyerbu kota dan menghancurkannya, sekelompok ahli botami Rusia bersembunyi di dalam lemari besi Vavilov Institute

Editor: iwanoganapriansyah
IST
Bemari besi milik Vavilov Institute of Plant Industry yang berisi koleksi benih dan tanaman yang dapat dimakan dari seluruh dunia 

Banyak tanaman yang kita makan hari ini berasal dari perkawinan silang dengan varietas yang diselamatkan para ilmuwan dari kehancuran.

Bank benih yang ditinggalkan para ilmuwan Soviet adalah salah satu yang pertama dari jenisnya.

Nikolai Vavilov, ahli botani dan genetika Rusia
Nikolai Vavilov, ahli botani dan genetika Rusia ()

Bank benih tersebut didirikan tahun 1926 oleh ahli botani dan genetika Rusia, Nikolai Vavilov.

Menurut The Splendid Table, ia telah mengumpulkan banyak umbi-umbian dan buah-buahan dari sluruh dunia, lebih banyak daripada yang pernah dilakukan manusia lainnya.

Lahir di desa yang miskin, Vavilov terobsesi sejak kecil untuk mengakhiri kelaparan di Rusia dan dunia.

Pada awal abad ke-20, di antara dua perang dunia, Vavilov melakukan perjalanan ke lima benua, mengunjungi 64 negara, mengumpulkan varietas tanaman pangan.

Ia secara otodidak belajar 15 bahasa sehingga mudah baginya untuk berbicara dengan petani lokal.

Setelah hampir satu dekade perjalanan dan ratusan perjalanan kemudian, Vavilov mendirikan Stasiun Eksperimental Pavlovsk sebagai bagian dari Institut Industri Perkebunan yang terletak di Pavlovsk di Leningrad. (Masrurroh Ummu Kulsum/Intisari)

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved