Yogyakarta

Festival Arab Pegon Akan Digelar Tahun 2019

Festival ini diharapkan semakin mempererat hubungan pesantren dengan keraton Yogyakarta.

Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM - Forum Komunikasi Pondok Pesantren DIY sedang menggodok wacana Festival Arab Pegon dengan mengundang pesantren dari luar DIY.

Festival ini diharapkan semakin mempererat hubungan pesantren dengan keraton Yogyakarta.

Baca: Sekda DIY Berharap PP Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja Segera Diterbitkan

Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) DIY KH Habib A Syakur menjelaskan, Festival Arab Pegon ini memang erat antara sejarah pesantren dan keraton di Yogyakarta.

Festival ini adalah masukan dari Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.

“Kami akan mengagendakan festival ini pada tahun 2019 FKPP akan segera mengagendakan festival tersebut,” jelasnya pada Tribunjogja.com, kemarin.

Dia menyebutkan, selama ini hubungan pesantren dengan keraton memang sudah ada tetapi masih belum erat, dengan festival ini, nanti akan semaki mempererat lagi.

Hal ini karena adanya keterkaitan dengan sejarah.

Bukti adanya hubungan antara Keraton dengan Pesantren antara lain adanya manuskrip yang menggunakan tulisan Arab Pegon atau huruf Arab namun berbahasa Jawa.

Adapun tulisan tersebut saat ini hanya digunakan kalangan pesantren.

"Ini bisa menjadi kolaborasi antara pesantren dengan Keraton," katanya.

Dia juga mengaku mendapat sejumlah masukan dari Sri Sultan HB X.

Masukan yang paling penting adalah bagaimana pesantren bisa berkolaborasi dengan Keraton.

Karena seperti apapun Kraton itu ternyata pesantren itu kepanjangan tangan dari budaya Keraton.

Baca: Orientasi Kampus, Siswa SMAN 2 Ungaran Kunjungi UJB

Dia menyebutkan, dalam pertemuan dengan Gubernur DIY, pihaknya menyampaikan sejumlah kegiatan terkait Hari Santri Nasional (HSN) di DIY.

Mulai dari grebeg santri yang sudah digelar pada Minggu (7/1/2018) hingga Festival Panggung Krapyak dan puncak HSN di Ponpes Al-Munawwir Krapyak.

“Melalui forum ini apa yang diberikan pemerintah kepada pesantren serta keluhan dan pemikiran pesantren di DIY bisa disampaikan kepada Gubernur dan dinas terkait. Melalui ide kegiatan bersama itu pula diharapkan semakin mengeratkan pesantren dengan pemerintah daerah,” jelasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved