Pemberontakan G30S/PKI : Peluru Itu Merobek Punggung Ade Irma Suryani Hingga Menembus Limpa

AH Nasution yang selamat dalam peristiwa itu melukiskan perasaannya lewat sebaris kalimat yang tertulis di nisan Ade Irma

Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
IST / Facebook / Museum of Jenderal Besar Dr. AH. Nasution
Ibu Sunarti Nasution menggendong jasad Ade Irma Suryani menuju ke tempat peristirahatannya yang terakhir di pemakaman umum blok P kebayoran. Insert : Foto Ade Irma Suryani semasa hidup 

Ibu saya membawa adik saya ke RSPAD untuk dioperasi untuk mengambil peluru yang bersarang di limpanya. Beberapa kali adik saya dioperasi. Saat menunggu operasi, saya terus menangis, adik saya bilang "kakak jangan menangis, adik sehat".

Terus adik saya tanya ke ibu saya "kenapa ayah mau dibunuh mama"?

Adik saya dirawat beberapa hari di RSPAD, tanggal 6 oktober adik saya dipanggil Allah swt.

Dalam hati saya bertanya : Kenapa PKI mau membunuh ayah saya. Apa salah ayah saya?

Puji syukur alhamdulillah ayah saya dapat menyelamatkan diri atas anjuran ibu saya, namun ajudan dan adik saya menjadi korban.

Baca: Fakta Terungkap! Inilah Hasil Otopsi 7 Perwira TNI Korban Peristiwa Berdarah G30S/PKI

Adapun dalam peristiwa Pemberontakan G30S/PKI tersebut, enam pejabat tinggi dibunuh, meliputi :

1. Letjen TNI Ahmad Yani (Menteri/Panglima Angkatan Darat/Kepala Staf Komando Operasi Tertinggi)
2. Mayjen TNI Raden Suprapto (Deputi II Menteri/Panglima AD bidang Administrasi)
3. Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono (Deputi III Menteri/Panglima AD bidang Perencanaan dan Pembinaan)
4. Mayjen TNI Siswondo Parman (Asisten I Menteri/Panglima AD bidang Intelijen)
5. Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan (Asisten IV Menteri/Panglima AD bidang Logistik)
6. Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan Darat)

Sementara Jenderal TNI Abdul Harris Nasution yang menjadi sasaran utama, selamat dari upaya pembunuhan tersebut. Sebaliknya, putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan ajudannya, Lettu CZI Pierre Andreas Tendean tewas dalam usaha pembunuhan tersebut.

Para korban tersebut kemudian dibuang ke suatu lokasi di Pondok Gede, Jakarta yang dikenal sebagai Lubang Buaya. Mayat mereka ditemukan pada 3 Oktober.

Selain itu beberapa orang lainnya juga turut menjadi korban meliputi :

1. Bripka Karel Satsuit Tubun (Pengawal kediaman resmi Wakil Perdana Menteri II dr.J. Leimena)
2. Kolonel Katamso Darmokusumo (Komandan Korem 072/Pamungkas, Yogyakarta)
3. Letkol Sugiyono Mangunwiyoto (Kepala Staf Korem 072/Pamungkas, Yogyakarta)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved