Remaja Ini Berhasil Ciptakan Plastik Ramah Lingkungan dari Udang

Material yang diproduksi Arora ini 1,5 juta kali lebih cepat teruraikan dibanding kantung plastik biasa yakni hanya dalam waktu 33 hari.

Editor: iwanoganapriansyah
IST/SBS
Angelina Arora, remaja pencipta plastik dari ekstrak udang. Ciptaannya ini mendapat penghargaan internasional 

TRIBUNJOGJA.COM - Angelina Arora yang masih bersekolah di Sydney Girls High School ini bukanlah remaja biasa. Di umurnya yang masih muda, Arora sudah menciptakan inovasi untuk mengatasi masalah lingkungan terkait sampah plastik.

Kepada National Geographic, Arora menceritakan saat dia pertama kali memahami dampak limbah plastik terhadap lingkungan.

Suatu hari, saat mengunjungi pasar swalayan, Arora menyadari bahwa sang ibu harus membayar kantung plastik yang digunakan untuk membawa belanjaannya.

Karena penasaran, Arora bertanya kepada kasir mengapa itu harus dilakukan. Kasir swalayan menjawab bahwa kebijakan membayar kantung plastik, dimaksudkan untuk membatasi penggunaannya sehingga bisa membantu menyelamatkan Bumi.

Mendengar hal itu, Arora yang menyukai sains sejak kecil, terpacu untuk menciptakan kantung plastik dari bahan organik sehingga mudah terurai dan tidak membahayakan planet kita. Di usia yang ke-16, Arora pun memulai proyek tersebut.

Namun, perjuangannya tidak mudah. Beberapa eksperimen yang dilakukan Arora dengan bahan-bahan organik seperti kulit pisang mengalami kegagalan. Meski begitu, ia tidak menyerah.

“Setiap kali gagal di laboratorium, aku selalu mengingat kembali alasan aku memulai proyek ini: yaitu agar laut bebas dari pencemaran sampah plastik,” kata Arora.

Dia kemudian mendapat ide untuk menggunakan udang setelah melihat kesamaan kulit hewan tersebut dengan plastik.

“Saya melihat udang dan berpikir: ‘apa yang membuat mereka terlihat seperti plastik? Mungkin aku bisa mengambil kulitnya dan mengikatnya untuk membuat bahan seperti plastik’,” cerita Arora.

“Singkatnya, aku mengekstrak karbohidrat bernama chitin dan secara kimiawi mengubahnya menjadi chitosan. Setelah itu, aku mencampurnya dengan fibroin, protein yang dimiliki kepompong sutra,” paparnya.

Terurai dalam 33 Hari

Arora menemukan fakta bahwa kombinasi dua bahan organik ini dapat menciptakan material seperti yang biasa digunakan untuk membuat plastik.

Bedanya, material yang diproduksi Arora ini 1,5 juta kali lebih cepat teruraikan dibanding kantung plastik biasa -- yakni benar-benar terpecah hanya dalam waktu 33 hari.

Atas penemuannya ini, Arora mendapat penghargaan di Innovator to Market Award 2018 dan mendapat perhatian dunia di ajang Intel International Science and Engineering Fair.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved