Bantul

Bentuk Taman Bacaan Masyarakat, Triyanto Tularkan Semangat Berkarya dan Menuntut Ilmu

Triyanto tak ingin berhenti sampai di situ, ia ingin mengajak rekan-rekannya untuk aktif berkarya.

Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Amalia Fathonaty
Triyanto giat menularkan semangat pada pemuda seusianya dalam menuntut ilmu dan berkarya melalui TBM Guyub Rukun, Rabu (19/9/2019). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Sekilas tak ada yang menonjol dari sebuah rumah di pedukuhan Jambon, Argosari, Sedayu, Bantul jika dilihat dari kejauhan.

Namun begitu Tribun Jogja mendekat, berjalan memasuki teras, tampak rak-rak buku yang ditata rapi di beberapa sisi teras tersebut.

Dari balik pintu rumah, muncul seorang pemuda.

Triyanto namanya. Ia tersenyum ramah, menyapa serasa menyilakan untuk masuk ke dalam.

Situasi di dalam rumahnya tak berbeda jauh dengan teras rumahnya.

Banyak rak-rak buku tersandar di dinding berwarna biru.

Baca: Alumni SMPN 8 Yogyakarta Angkatan 1993 Serahkan Bantuan Taman Baca Outdoor

Ya, rumah Triyanto ini merupakan sebuah Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang diberi nama Guyub Rukun.

Sejak 2015 silam, ia bersama rekan-rekannya yang lain tergerak untuk membuat sebuah taman bacaan.

"Awalnya karena bingung habis lulus kuliah mau ngapain. Lalu ada lima orang menggagas bikin taman bacaan," kata pemuda 27 tahun ini saat ditemui Tribun Jogja, Rabu (19/9/2018) siang.

Triyanto berinisiatif untuk membuat proposal yang kemudian ia serahkan pada penerbit untuk pengadaan buku-buku bacaan.

Sebelum bertempat di rumahnya, taman bacaan yang ia gagas bertempat di masjid di lingkungannya.

"Tapi kalau di masjid kan terbatas hanya bisa diakses jamaah saja. Terus pindah di rumah," kata dia.

Triyanto mengaku baik dirinya maupun orangtuanya tak keberatan jika tempat tinggal mereka dijadikan taman bacaan.

Sebanyak 300 koleksi buku yang sempat ditaruh di perpustakaan masjid pun dipindah ke rumah Triyanto.

Hingga kini, koleksi TBM Guyub Rukun kata Triyanto, mencapai 1800 judul.

Sebagian besar dari koleksi tersebut merupakan donasi dari pihak personal maupun lembaga.

Baca: Selain Taman Baca, Alas Literasi Banjarharjo menjadi Spot Menarik untuk Camping dan Outbound

"Sebagian besar dari donasi, ada juga yang beli tapi dari koleksi pribadi saya atau teman-teman yang lain," kata dia. Donasi individu ini berdatangan dari berbagai daerah. Diakui Triyanto, ada seorang donatur dari Surabaya yang rutin mendonasikan buku. "Teman di Facebook rutin kirim buku kemari," jelasnya.

Tak hanya itu, koleksi buku di TBM ini makin bervariasi lantaran setiap satu bulan sekali ada titipan 100 buku dari perpustakaan keliling milik Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Bantul.

Triyanto merasa beruntung, dirinya dapat mengakses bantuan buku dari Dispusip tersebut.

"Jadi setiap bulan ganti koleksi. Kami juga dapat anggaran triwulan dari Dispusip sebesar 500 ribu," kata dia.

Ia melihat, minat baca di lingkungannya semakin meningkat terutama pada anak-anak.

"Minat baca anak-anak sudah bagus. Tapi kalau untuk pemuda dan usia di atasnya masih perlu dipancing," bebernya.

Untuk menarik minat baca para pemuda dan orang dewasa, Triyanto dan rekan-rekannya di Karang Taruna dua bulan sekali menggelar sejenis workshop.

Bukan workshop biasa, Triyanto membuat workshop berdasar buku yang bersifat aplikatif seperti buku memasak atau kerajinan.

Di samping itu, ada pula kegiatan untuk anak-anak.

"Kami ada bimbingan belajar (bimbel) juga, seminggu tiga kali setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat," kata Triyanto.

Baca: Pemuda Siluk Kumpulkan Hasil Jual Sampah untuk Bangun Taman Bacaan

Bimbel yang diberi nama Sinau Bebarengan ini digelar setelah magrib hingga pukul 19.30.

Dibimbing para pemuda Karang Taruna, anak-anak di sekitar TBM pun dapat belajar banyak hal tak hanya sebatas pelajaran di sekolah saja.

"Untuk anak-anak PAUD kami juga ada kegiatan belajar. Tapi tidak seperti anak-anak yang sudah besar, mereka hanya kami ajak jalan-jalan, main ke sawah. Belajar yang ringan-ringan aja," kata alumnus jurusan administrasi perpustakaan UIN Sunan Kalijaga ini.

Selain bimbel, Triyanto juga menggerakkan puluhan pemuda di dusunnya untuk berkarya di bidang lain.

"Kami ada beberapa divisi, selain bimbel ada juga yang kelola bank sampah, ada barisan remaja kebersihan lingkungan, pengelolaan pupuk organik juga ada," paparnya.

Ia akui dari bebagai divisi tersebut, ia dapat lebih merekatkan silaturahmi antar pemuda di pedukuhannya.

"Dulu cuma ada kumpul tiap malam Ahad Pahing. Paginya kami bersih-bersih jalan, habis itu sudah," kata dia.

Ada yang hal yang juga ia syukuri, beberapa pemuda di lingkungannya pun ada yang tergerak mengikuti jejak Triyanto sebagai pegiat literasi.

"Ada di dusun sebelah yang juga giat seperti ini," ujarnya.

Baca: Kisah Semangatnya Pemuda-pemudi Padukuhan Jambon Bangun Taman Baca

Makin ia syukuri tatkala ada pula pemuda yang mau melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi karena melihat aktivitas di TBM.

"Kan banyak mahasiswa-mahasiswa yang ke sini. Beberapa temen jadi tertarik buat kuliah. Mereka jadi sadar pendidikan tinggi itu juga penting," papar Triyanto yang juga giat menjadi petugas ilmu perpustakaan di sekolah dasar di desanya.

Triyanto tak ingin berhenti sampai di situ, ia ingin mengajak rekan-rekannya untuk aktif berkarya.

"Coba untuk ajak buat tulisan. Tapi ajak baca dulu, baca novel atau cerita dulu. Habis itu baru melatih mereka nulis," ujarnya.

"Utamanya untuk anak SMA ke atas. Biar mereka punya karya aja. Karena kendala juga bagi kami yang kekurangan konseptor," paparnya. Menurutnya dengan menulis dapat melatih para pemuda untuk terbiasa mengonsep gagasan.

Dari segala kegiatan di TBM ini, Triyanto mendapat penghargaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Kemarin 8 September di Deli Serdang, ikut puncak acara Hari Aksara," tutur pemuda yang juga merupakan Wakil Ketua Asosiasi Tenaga Kepustakaan Seluruh Indonesia Kabupaten Bantul ini.

Penghargaan yang diterima untuk TBM Guyub Rukun ini yakni penghargaan sebagai TBM Kreatif Rekreatif. Triyanto pun berharap ia dapat terus menularkan semangat pada para pemuda baik dalam hal literasi maupun dalam berkarya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved