Catatan Sejarah Mengungkap Pembunuhan Keji Dua Pahlawan Revolusi di Kentungan
Bagi yang belajar sejarah tentu tahu Brigjend TNI Katamso dan Kolonel Sugiono. Keduanya merupakan korban dari total sembilan pahlawan revolusi
Sedang patung satunya menggambarkan Kolonel Sugiono saat menjabat Kepala Staf Korem 72 merangkap Komandan Kodim 734 Yogyakarta.
“Di komplek ini, ada juga Gedung Serbaguna. Di gedung ini terdapat replika benda yang dipergunakan pada waktu peristiwa pembunuhan kedua pahlawan dan menyimpan buku sejarah perjuangan,” jelas dia.
Sementara itu Pengelola Monumen Pancasila Kentungan, Malis Ari Julianto menceritakan, dulunya seusai kedua pahlawan itu dibunuh dengan cara dipukul menggunakan kunci mortir dan batu di Kentungan.
Jenazah kemudian dikuburkan di pekarangan tepi pagar. Di luar pagar, terdapat jalan desa yang belum diaspal.
Dia melanjutkan, ketika itu warga yang melewati kawasan itu selalu mencium bau busuk.
Baru setelah salah satu pembunuhnya tertangkap dan memberi keterangan, barulah diketahui lokasi pembunuhan kedua pahlawan itu.
Namun hanya lokasinya saja, letak tepatnya tidak.
“Anggota angkatan bersenjata kemudian dikerahkan. Petugas kemudian curiga dengan gundukan tanah yang ditanami ubi jalar di pekarangan itu. Setelah digali, ditemukan jenazahnya. Bagian punggung ke bawah masih utuh, pinggang ke atas sudah rusak. Tapi masih memakai seragam,” ucap Malis.
Kini, Monumen yang dibuka gratis untuk masyarakat ini tiap hari kesaktian pancasila selalu digunakan untuk upacara. Dengan harapan akan menumbuhkan kesadaran yang tinggi terhadap arti dan makna Pancasila sebagai dasar negara.
Di samping itu untuk memberikan penghargaan atas perjuangan pahlawan revolusi yang mengorbankan jiwa dan raga untuk menjaga keutuhan pancasila. (tribunjogja.com)