Sains

5 Ular Paling Berbisa dan Mematikan yang Banyak Dijumpai di Indonesia

Di Indonesia, terdapat beberapa jenis ular berbisa yang dinilai paling berbahaya dan mematikan

Penulis: Hanin Fitria | Editor: Muhammad Fatoni
wikipedia
Ular Colubrids 

TRIBUNJOGJA.COM - Bukan rahasia umum bila ular merupakan salah satu binatang yang paling ditakuti oleh masyarakat Indonesia.

Ular adalah binatang reptilia tak berkaki yang bertubuh panjang.

Ular memiliki sisik seperti kadal dan sama-sama digolongkan ke dalam reptil bersisik (Squamata).

Perbedaannya adalah kadal pada umumnya berkaki, memiliki lubang telinga, dan kelopak mata yang dapat dibuka-tutup.

Baca: Tahukah Kamu, Ribuan Ular Paling Mematikan Bersarang di Pulau Terlarang Ini

Baca: Sembilan Fakta Ular Sanca Kembang Seperti yang Gegerkan Warga Mojokerto

Di Indonesia sendiri terdapat banyak jenis ular, baik yang tak berbisa maupun berbisa.

Bahkan di Indonesia, terdapat beberapa jenis ular berbisa yang dinilai paling berbahaya dan mematikan.

DIrangkum Tribunjogja.com dari berbagai sumber, berikut 5 jenis ular berbisa paling berbahaya yang sering dijumpai di Indonesia :

1. Kobra

Ular Kobra
Ular Kobra (Dailymail)

Ada tiga spesies umum Kobra di Indonesia.

Tiga jenis tersebut biasa ditentukan melalui aneka ragam warna.

Tiga jenis variasi warna tersebut yaitu dari hitam polos, coklat atau hijau zaitun yang biasa bercampurdengan warna kuning.

Cobra besar aktif dan bergerak cepat dan biasanya akan keluar dari jalanmu. Mereka hanya menunjukkan leher 'ketika mereka terpojok.

Baca: Selama 6 Bulan, Sudah Ada 8 Ekor Ular Sanca Kembang Berukuran Besar Ditangkap di Gua Unengan

Baca: Lagi, Warga Melihat Ular Sanca Kembang Melingkar di Sarangnya di Dalam Gua Unengan

2. Kraits

Ular Kraits
Ular Kraits (tahupedia.com)

Ular jenis ini biasanya memiliki sifat pemalu dan biasa aktif di malam hari.

Meskipun tak terlihat agresif, mereka memiliki kebiasaan memasuki rumah di malam hari.

Kraits juga memiliki racun yang sangat kuat.

Jika mereka menggigit, korban hanya memiliki 50% kemungkinan selamat.

3. Vipers

Ular Vipers
Ular Vipers (http://www.re-tawon.com)

Vipers merupakan ular berbisa ditemukan di berbagai habitat termasuk cabang-cabang pohon dan semak-semak kecil.

Mereka memiliki sifat pemalu, cenderung bersembunyi dan sulit dilihat.

Baca: Tidak Menyembuhkan, Mengisap Luka Gigitan Ular Justru Bisa Memperparah

Baca: Ular Sanca Kembang Buruan Warga Ditemukan Tengah Bergelantungan di Dahan Pohon

4. Colubrids

Ular Colubrids
Ular Colubrids (wikipedia)

Ini adalah keluarga besar dan beragam termasuk ular Garter, ular tikus dan ular anggur.

Sebagian besar diyakini tidak berbahaya.

Namun Colubrids harus tetap diwaspadai karena memiliki bisa yang mematikan.

5. Ular Karang

Ular Karang
Ular Karang (http://saveourreptile.blogspot.com)

Ular Karang masih memiliki ikatan kekeluargaan dengan Kobra dan Kraits. U

Ular karangbiasa membuat tempat tinggal dengan menggali di bawah karang.

Ular Karang memiliki spesifikasi yang mirip dengan penampilan Kraits , tetapi biasanya memiliki warna yang lebih cerah.

Baca: Warga Jaga Malam Bergantian di Gua Unengan, Tempat Sarang Ular Sanca Kembang

Baca: Ular Piton Raksasa 8 Meter Meregang Nyawa Ditebas Parang Pencari Ikan

Pengaruh Gigitan

Gigitan dari Kobra dan Viper sangat menyakitkan dan membuat masalah yang cukup serius jika tak segera ditangani.

Namun gigitan dari Kraits, ular laut, dan ular Colubrid efeknya tak akan segera terasa oleh korban.

Meskipun begitu gigitan dari dua ular tersebut tetap dapat menimbulkan masalah fatal.

Dalam kasus gigitan ular jenis Colubrid, gejala serius biasanya akan muncul dalam waktu lama dan bahkan membutuhkan lebih dari satu hari.

Efek klinis berkisar dari kelumpuhan,gangguan darah seperti pembekuan atau pendarahan yang berlebihan.

Pengobatan

1. Jangan membuang waktu

Jangan menyerahkan pengobatan kepada bukan ahlinya.

Segeralah bawa korban ke rumah sakit. Korban harus beristirahat sebanyak mungkin.

2. Fasilitas rumah sakit lengkap

Pastikan rumah sakit tersebut dilengkapi dengan peralatan untuk membantu pernapasan, pemantauan jantung dan keadaan darurat resusitasi.

Ini untuk mengatasi efek gagal pernafasan dan jantung akibat gigitan cobra atau krait.

Korban kemungkinan juga akan membutuhkan fasilitas untuk menangani transplantasi darah, plasma dll dan dialisis.

Dalam hal ini gigitan oleh ular berbisa atau colubrid yang dapat menyebabkan gagal ginjal.

3. Bawa ular bersama korban

Mintalah seseorang untuk menemukan dan membawa ular beserta korban ke rumah sakit tersebut.

Jika tak memungkinkan, coba minta korban untuk mendeskripsikan ular yang telah menggigitnya.

Rumah sakit di Indonesia biasanya tidak memiliki staf yang memiliki pengetahuan lebih mengenai jenis-jenis ular.

Sehingga gambaran mengenai ular tersebut akan sangat membantu staf rumah sakit untuk mengidentifikasikan gejala yang akan dialami korban.

4. Antivenin

Antivenin (antivenom) hanya boleh digunakan jika dibuat dari spesies yang sama dan berasal dari negara yang sama dengan ular.

Perawatan antivenin berisiko karena ada itu biasanya menyebabkan reaksi alergi yang parah dan hanya sepadan jika dilakukan. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved