Gunungkidul
Alami Kekeringan Parah, Desa Melikan di Gunungkidul Hanya Andalkan Droping Air
Selain hanya mengandalkan droping air dari pemerintah ataupun swasta, warga juga tidak mempunyai penampungan air yang memadai.
Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Calon Reporter Tribun Jogja, Wisang Seto Pangaribowo
TRIBUNJOGJA.COM,GUNUNGKIDUL - Sebanyak 13 Padukuhan di Desa Melikan Kecamatan Rongkop, hanya andalkan dropping air untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Menurut pengakuan seorang warga Ngricik, Desa Melikan, Kecamatan Rongkop, Tukijem mengatakan, selain hanya mengandalkan droping air dari pemerintah ataupun swasta ia juga tidak mempunyai penampungan air yang memadai.
"Kami hanya mempunyai penampungan air berukuran kecil, jika ada bantuan dropping air kami hanya menggunakan ember," katanya pada Tribunjogja.com, Minggu (22/7/2018).
Baca: Kekeringan di Gunungkidul Sudah Terjadi Sejak 2 Bulan Belakangan
Ia mengatakan jika kehabisan air bersih ia meminta air kepada tetangga sekitarnya.
"Saya berharap ada bantuan berupa bak penampungan air yang besar, jika ada droping dapat menyimpan air lebih banyak," katanya.
Sementara itu Kades Melikan, Kartina mengatakan pada akhir bulan ini cadangan air mulai menipis.
Desa Melikan merupakan desa yang terdampak kekeringan yang cukup parah.
"Kami sudah menganggarkan dana dari APBDes untuk membeli 30 tangki air, total keseluruhannya mencapai Rp 3.900.000," katanya.
Baca: Pemkab Kulonprogo Andalkan Dana Swasta untuk Atasi Kekeringan Saat Ini
Kartina mengatakan terkait dengan bak penampungan air yang tidak memadai pihaknya telah mengusulkan ke kecamatan agar diberikan anggaran untuk membangun bak penampungan.
"Ada sekitar 15 kepala keluarga yang memiliki bak penampungan air berukuran kecil," tambahnya.
Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Gunungkidul, Edi Basuki mengatakan tiap harinya telah mendroping sebanyak 24 tanki air.
"Total ada 5000 liter air kita droping tiap harinya. Kami bersama tim SAR juga telah mengantisipasi kerusakan pipa PDAM yang terkena abrasi dengan membangun tanggul," katanya. (*)