Bantul
Banyak Jalan Tikus ke Kawasan Pantai Selatan, Petugas Tak Bisa Tarik Retribusi Secara Maksimal
Seiring perkembangan zaman, Pemkab dituntut untuk juga melajukan terobosan dalam rangka pengelolaan kawasan wisata.
Penulis: Susilo Wahid Nugroho | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pesatnya perkembangan kawasan pantai selatan Bantul menjadikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari bidang pariwisata terus terdongkrak tiap tahun.
Seiring perkembangan zaman, Pemkab dituntut untuk juga melajukan terobosan dalam rangka pengelolaan kawasan wisata.
Kawasan pantai di Bantul membentang dari sisi timur mulai Parangtritis sampai pantai sisi barat seperti Samas sampai Pandansimo menjadi spot yang kini mulai ditata seiring Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS) yang sudah mendekati sempurna.
JJLS, digadang ramai setelah bandara di Kulon Progo Selesai dibuat.
Baca: Wadah bagi Budaya dan Seni, Disbud Bantul Akan Gelar Bantul Art Festival
Sayang, hingga detik ini Pemkab Bantul masih menemui beberapa kendala terkait pengelolaan kawasan wisata pantai selatan.
Seperti yang baru-baru ini dibahas, yaitu tidak masksimalnya pemasukkan dari hasil penjualan tiket masuk (retribusi) ke kawasan wisata Pantai Selatan karena kebocoran tiket.
Maryadi, salah satu petugas jaga Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Pantai Samas, mengaku tidak bisa menarik retribusi kepada semua semua pengunjung yang datang ke pantai Samas sampai Pandansimo.
Salah satu penyebabnya, ada beberapa yang lewat jalan tikus untuk bisa masuk pantai.
“Kalau lewat jalan-jalan kampung banyak jalan tikus. Tinggal mau tembus JJLS yang sebelah mana. Bisa JJLS sebelah timur TPR ini atau sebelah barat. Kalau sudah bisa masuk JJLS berarti sudah bisa masuk kawasan pantai tanpa harus bayar restribusi di sini,” kata Maryadi ditemui pada Rabu (18/7/2018).
Baca: Kuasa Hukum Warga Kemadang Ajukan Permohonan Pembentukan Pansus Terkait JJLS
Tak hanya itu, Maryadi terpaksa meloloskan pengunjung ‘nakal’ yang nekat menerobos gerbang TPR entah dengan menaiki sepeda motor maupun mobil.
Keterbatasan petugas jaga membuat dirinya tak ingin berselisih dengan pengunjung yang melewati pintu gerbang TPR tanpa membayar tiket ini.
Atau yang belum lama ini ditemui Maryadi, ada rombong wisatawan yang memaksa ‘nego’ untuk mendapatkan harga tiket lebih murah.
Karena yang disampaikan pihak koordinator wisatawan tidak masuk akal, Maryadi pun tetap bersikukuh melarang mereka masuk ke kawasan pantai.
“Sampai dua bus, jadi mereka minta masuk tapi pengennya cuma bayar tiket masuk separoh dari jumlah yang seharusnya dibayar sesuai banyaknya penumpang. Mereka akhirnya putar balik tidak jadi ke pantai karena saya tidak mau menerima harga yang mereka inginkan,” kata Maryadi.
Baca: Dinpar Bantul Kaji Titik Lokasi TPR Paris dan Depok yang Baru
Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo mengamini, kendala soal penarikan retribusi pantai menjadi masalah tersendiri.